Jakarta, (Metrobali.com)

Menteri Koordinator bidang Perekenomian Airlangga Hartarto menyebut kasus COVID-19 di luar Jawa dan Bali masih relatif rendah yaitu 13,9 persen dari kasus positif nasional.

“Namun, tentu kita juga melihat sejak 24 Januari sudah mulai terjadi lonjakan,” kata Airlangga dalam konferensi pers secara virtual di kantornya di Jakarta, Senin.

Airlangga yang juga adalah Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Jawa Bali tersebut mengatakan pihaknya akan memonitor peningkatan kasus COVID-19 hingga 2-3 pekan ke depan.

“Kemungkinan angkanya akan meningkat lagi karena seperti diketahui, luar Jawa Bali biasanya lebih lambat dari pulau Jawa Bali,” ujar Airlangga.

Berdasarkan data yang dimilikinya, kasus harian dan perawatan di rumah sakit mengalami peningkatan di 10 provinsi dan 15 kabupaten/kota di luar Jawa Bali.

“Meskipun kasus masih lebih tinggi dibandingkan saat Delta, namun perawatan di RS relatif lebih rendah dan dalam tahapan yang lebih terkendali,” ucaonya.

Keterisian ranjang (BOR) untuk pasien COVID-19 di rumah sakit maupun isolasi terpusat juga masih relatif rendah yaitu 30,52 persen untuk BOR seluruh provinsi luar Jawa Bali dan kurang dari 20 persen kecuali Sumatera Selatan 30 persen, Papua Barat 25 persen, Kalimantan Selatan 23 persen, Sulawesi Utara 23 persen dan Bengkulu 21 persen.

Khusus untuk provinsi Nusa Tenggara Barat, jumlah kasus positif sudah melampaui periode Delta yaitu kasus harian 549 kasus, namun pasien yang dirawat di rumah sakit masih lebih rendah yaitu 273, sementara saat Delta kemarin mencapai 820 pasien.

Pasien yang melakukan isolasi terpadu, menurut Airlangga, juga masih terkendali di level 2,88 persen.

“Terkait dengan vaksinasi, untuk vaksinasi dosis pertama, masih ada 3 provinsi dengan capaian di bawah 70 persen yaitu Maluku, Papua Barat dan Papua. Vaksinasi dosis kedua yang masih di bawah 50 persen yaitu NTT, Kalsel, Sultra, Sulteng, Sulbar Malut, Aceh, Papua Barat, Maluku dan Papua,” katanya.

Terkait dengan perpanjangan PPKM luar Jawa Bali untuk periode 15-28 Februari 2022 akan disesuaikan dengan berdasarkan perhitungan jumlah kasus, kematian, rawat inap dan kapasitas respon, testing, pelacakan dan perawatan, ditambah lagi vaksinasi dosis kedua minimal 45 persen, lansia minimal 60 persen.

Dari 386 kabupaten/kota di luar Jawa Bali, maka jumlah kabupaten/kota dengan level 1 menurun dari 164 menjadi 63 kabupaten/kota, kemudian jumlah kabupaten/kota dengan PPKM level 2 turun dari 208 menjadi 205 kabupaten/kota.

Jumlah PPKM level 3 meningkat dari 14 menjadi 118 kabupaten/kota. “Ini murni untuk mempersiapkan menghadapi kenaikan Omicron dalam 2-3 pekan ke depan,” ucapnya.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 14 Februari 2022, kasus terkonfirmasi positif Indonesia bertambah 36.501 kasus sehingga total kasus mencapai 4.844.279 kasus. Sedangkan kasus aktif COVID-19 di Indonesia mencapai 375.857 kasus.

Kasus sembuh juga bertambah 13.338 sehingga totalnya mencapai 4.323.101 kasus sementara pasien meninggal bertambah 145 orang menjadi total 145.321 sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.

Sedangkan untuk vaksinasi yang dilakukan, pemerintah telah menyuntikkan vaksin dosis pertama COVID-19 di Indonesia sejumlah 188.338.544 dosis, dosis kedua yang sudah disuntikkan adalah sebanyak 135.814.029 dosis dan vaksinasi ke-3 mencapai 7.059.145 dosis.

Sumber : Antara