Banyuwangi, (Metrobali.com)-

Kekeringan yang melanda Pulau Jawa mengakibatkan krisis air bersih di sebagian besar wilayah, khususnya yang memiliki kondisi alam bertanah tandus dan bebatuan. Desa Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi adalah salah satunya. Merespons kekeringan di Banyuwangi, ACT dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) lalu mendistribusikan air bersih sebanyak 15 ribu liter air bersih.

Dalam kondisi kekeringan ini, warga Desa Sidowangi mendapatkan pasokan air dari Sungai Kebun Pasewaran. Lokasinya 12 kilometer dari rumah warga dengan kondisi air yang sangat tidak layak digunakan. Hal ini karena air tersebut digunakan untuk memandikan ternak dan kegiatan MCK warga. Sehingga, air berwarna keruh dan harus diendapkan sebelum digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, maupun konsumsi.

Rumila, salah satu tokoh masyarakat Desa Sidowangi menjelaskan bahwa sebelum adanya pipa tersebut, warga harus berjalan ke sungai dan mengambil air yang tidak layak konsumsi itu. “Sejak tahun 1990 warga sudah pakai air kotor ini. Warga banyak yang mengeluh sakit perut dan sakit yang lain karena air di atas (gunung) dipakai untuk memandikan bebek dan sapi. (dan ketika sampai) di bawah, diminum oleh warga. Pemakai air itu sekitar 250 KK. Oleh karenanyakita sangat butuh sekali bantuan suplai air bersih untuk kebutuhan minum dan memasak” ungkap Rumila.

Camat Wongsorejo Sulistyorini menjelaskan bahwa daerah Banyuwangi bagian utara yang paling parah terdampak kekeringan adalah Desa Bengkak, Alasbuluh, dan Sidowangi. “Di Kabupaten Banyuwangi, kekeringan yang cukup berat dialami oleh masyarakat Desa Bengkak, Desa Alasbuluh, dan Desa Sidowangi di Kecamatan Wongsorejo ini,” terang Sulistyorini.

Desa Sidowangi dan Desa Alasburuh pun menjadi wilayah sasaran pendistribusian air bersih oleh ACT Jember. Kegiatan itu merupakan kerja sama antara ACT Jember, PUDAM Kabupaten Banyuwangi, dan BPBD Kabupaten Banyuwangi. Kepala Cabang ACT Jember, M.R. Warang Agung berharap ada solusi jangka panjang lainnya untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga dan mencegah tersebarnya penyakit. “Bila warga terus menerus mengkonsumsi air penampungan ini dikhawatirkan akan lebih banyak penyakit yang menyerang warga. Untuk itu, pembangunan sumur bor untuk warga Dusun Pancoran Desa Sidowangi wajib diperjuangkan. Sehingga, kebutuhan air tidak harus mengandalkan dari luar daerah apalagi dari sungai yang kotor,” jelas Warang Agung.

Selain Kabupaten Banyuwangi, ACT Jember berencana mendistribusikan air bersih ke daerah terdampak kekeringan di kabupaten lainnya. “Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di  Banyuwangi saja, tapi juga di Kabupaten Lumajang, Situbondo, Probolinggo, Bondowoso, dan Jember. Hal ini mengingat di daerah ujung timur Pulau Jawa ini diperkirakan terkena dampak kekeringan paling parah,”  tutup Agung.

Masih banyak lagi wilayah di berbagai wilayah di Indonesia yang dilanda kekeringan. Salurkan bantuan terbaik Anda melalui website act.id/donasi.

Editor : Sutiawan