Denpasar,  (Metrobali.com)

Program Langit Biru sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, memperoleh dukungan dari masyarakat di Kota Denpasar. Upaya pengurangan emisi gas karbon di udara dengan peralihan menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih berkualitas dan rendah emisi bagi kendaraan, sebagai bentuk aksi nyata kontribusi masyarakat untuk lingkungan.

Setelah diluncurkan pada Tanggal 5 Juli 2020 lalu, masyarakat yang sebelumnya masih menggunakan BBM Premium kemudian beralih ke BBM Perta Series (Pertalite dan Pertamax) di Kota Denpasar, terus bertambah setiap harinya. Setelah hampir dua pekan program ini berjalan, rerata konsumsi harian Pertalite di Denpasar tercatat meningkat menjadi 415 kilo liter (KL) per hari, atau meningkat 92 persen. Sebelumnya, rata-rata konsumsi harian Pertalite sepanjang Bulan Juni 2020 sebanyak 216 KL per hari.

“Peningkatan bukan hanya karena ada harga promo, karena dari rata-rata 415 KL per hari tersebut, proporsi Pertalite harga khusus hanya sekitar sepertiga, atau 139 KL per hari. Sedangkan mayoritas adalah Pertalite dengan harga normal,” jelas Rustam Aji, Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR V.

Selain Pertalite, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus juga mencatatkan peningkatan konsumsi Pertamax di Denpasar sebesar 31 persen. Selama Bulan Juni 2020, rata-rata harian pembelian Pertamax sebesar 72 KL per hari, namun dalam 2 pekan ini, konsumsi harian Pertamax meningkat menjadi 94 KL per hari.

“Peningkatan ini, memberikan gambaran bahwa masyarakat ingin berperan serta untuk memberikan sesuatu yang lebih baik bagi lingkungan dengan cara beralih dan memilih menggunakan produk BBM yang lebih berkualitas dan rendah emisi,” tambah Rustam.

Selain di Denpasar, Pertamina juga mencatat kenaikan konsumsi Perta-Series (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di wilayah lain, seperti Kabupaten Badung. Konsumsi total Perta-series dua minggu ini, naik 34 persen menjadi 306 KL per hari, dari rata-rata bulan Juni sebanyak 229 KL per hari.

Pertamina mengapresiasi masyarakat yang sudah beralih menggunakan dan merasakan pengalaman langsung keunggulan kualitas Pertalite dan juga Perta-Series lainnya. “Semoga kualitas lingkungan, khususnya udara di Kota Denpasar bisa semakin bersih seiring dengan peningkatan penggunaan BBM yang berkualitas dan rendah emisi,” ujar Rustam.

Mengutip dari www.iqair.com, situs yang menampilkan kualitas udara di berbagai kota dunia, sepekan sebelum Program Langit Biru dijalankan, tercatat indeks kualitas udara di Denpasar rata-rata di angka 67,5. Sedangkan dua pekan terakhir, rata-rata indeks kualitas udara berada di angka 63,6.

Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) adalah ukuran yang digunakan untuk menilai pencemaran udara di suatu daerah. Semakin tinggi nilai AQI, semakin tinggi tingkat polusi udara dan semakin tinggi pula risiko kesehatan.

Dengan semakin bertambahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat akan penggunaan energi BBM bersih yang rendah emisi, diharapkan pelestarian lingkungan dapat sejalan dengan kembali pulihnya aktivitas kegiatan ekonomi dan pariwisata di Bali, khususnya di Kota Denpasar.

Editor : Hana Sutiawati