Keterangan foto: Pagelaran Projo Buleleng Festival Musik yang dilaksanakan pada Sabtu (16/3) di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja/MB

Buleleng, (Metrobali.com) –

Melalui pagelaran spektakuler Projo Buleleng Festival Musik pada Sabtu (16/3) di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, relawan Projo Buleleng satukan generasi millenial di Kabupaten Buleleng untuk tidak golput dalam helatan pesta demokrasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI, 17 April 2019 mendatang. Ajang Projo Buleleng Festival Musik yang mendapatkan apresiasi banyak kalangan ini, melibatkan 10 peserta yang tampil dengan lagu-lagu bertemakan Jokowi. Kendatipun Kota Singaraja diguyur hujan deras, namun pelaksanaan Projo Buleleng Festival Musik dipadati sejumlah penonton di Gedung Kesenian Gede Manik Singaraja. Kegiatan yang memukau penonton ini, juga dimeriahkan dengan penampilan Bondres Rare Kual.

Menurut Ketua Dewan Penasehat Projo Kabupaten Buleleng, dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG, Projo Buleleng Festival Musik sebagai wadah untuk memberikan pengembangan potensi yang  dimiliki generasi millenial terhadap dunia seni, khususnya musik. Artinya Projo Buleleng Festival Musik sebagai cara untuk mengekspresikan jiwa dan perasaan, serta mampu jiwa millenial kecintaannya terhadap Presiden RI, Ir. Joko Widodo. Mengingat dalam Festival Musik yang  mengusung tema, cipta lagu jingle ‘Ayo JKW 1 kali lagi’, mengajak kaum millenial untuk tidak Golput di Pemilu 2019 mendatang.

 

“Hal ini merupakan pesan kepada masyarakat, khususnya kaum millenial agar tidak bersikap apatis atau cuek terhadap kegiatan akbar Pilpres 2019 ini. Karena helatan Pilpres sangat menentukan nasib bangsa dan negara kedepannya nanti,” ucap tegas Putra Sedana. “Artinya, salah kita menggunakan hak suara, apalagi tidak menggunakan hak suara, maka akan berakibat fatal terhadap kehidupan kita kedepannya. Maka dari itulah, kita sampaikan pesan untuk mengajak kaum millenial di Kabupaten Buleleng jangan Golput, pakai hak suara, satu suara sangat berarti,” jelasnya lagi.

Lebih lanjut kata Putra Sedana yang akrab disapa Dokter Caput dan juga dikenal sebagai Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Buleleng, bahwa konsep keberagaman dan kebersamaan mampu menjadi satu, membangun Buleleng, Bali dan Indonesia yang diwujudkan melalui pelaksanaan Projo Buleleng Festival Musik, cipta lagu jingle. “Kita memiliki konsep, dengan bersatu kita kuat, supaya kuat kita harus bersatu, dengan bersatu ini salah satu cara dengan selalu menjalin komunikasi dan silahturahmi, salah satu dengan acara Projo Buleleng Festival Musik untuk pemersatu masyarakat Buleleng, seperti terlihat didalam ada keberagaman warna yang ada, ini keberagaman dalam kebersamaan, ketika ini bersatu ini merupakan kekuatan yang luar biasa, inilah yang kita jaga sebagai modal kedepan untuk membangun Buleleng untuk yang lebih baik,” papar Putra Sedana.

Sementara itu, Sekretaris Projo Bali, A.A Bagus Mutiara mengatakan kegiatan yang dilakukan sangat penting untuk memastikan genarasi millenial menyalurkan hak pilihnya. Sehingga pesan-pesan untuk tidak Golput disampaikan agar ikut menentukan nasib bangsa. “Kalau Golput itu sangat tidak bermanfaat dan sangat berbahaya. Karena kalau Golput tidak akan menentukan apa-apa,” terangnya, “Jadi Golput ini adalah orang-orang yang tidak paham politik dan bersikap, kalau orang bali itu ngambul ya, tidak ada gunanya bagi orang lain,” ujarnya menambahkan.

Iapun menerangkan kegiatan yang dilakukan Projo Buleleng melalui musik, untuk lebih mengajak generasi millenial tidak acuh terhadap kegiatan politik. Sebab menurutnya politik sangat penting untuk menjadikan negara yang kuat, tentunya dengan pemimpin yang mampu membawa kearah yang lebih baik. “Ada beberapa program kita buat, salah satunya sekarang ada musik festival untuk membangkitkan kaum millenial agar tidak acuh terhadap kegiatan-kegiatan politik, karena apaun juga kita harus mengajari generasi muda, kalau sudah kita acuh dengan politik yang pertama itu nanti akan menyesal, karena kalau sudah salah pilih terus keadaan bangsa tambak buruk mereka akan menikmati juga, jadi mereka harus kita ajarkan sejak dini, politik itu sangat penting dan akan sangat bermafaat bagi kita semua, karena semua yang terjadi karena keputusan politik,” urai Bagus Mutiara.

Pewarta: Gus Sadarsana
Editor: Hana Sutiawati