Foto: Acara Kartini’s Day “KolaborAKSI Kartini Berdaya, Indonesia Maju” digelar di Auditorium Ratyni Gorda STIE Satya Dharma Singaraja , Minggu 21 April 2024.

Buleleng (Metrobali.com)-

Spirit nilai-nilai perjuangan Raden Ajeng Kartini menggema dalam acara Kartini’s Day “KolaborAKSI Kartini Berdaya, Indonesia Maju” yang digelar di Auditorium Ratyni Gorda STIE Satya Dharma Singaraja selama dua hari pada 21 April dan 22 April 2024 serangkaian memperingati Hari Kartini tahun ini. Acara yang menjadi bagian Program Sinergi untuk Energi “Pang Pade Payu” atau SIP3 ini  mengangkat tema “KolaborAKSI Tanpa Aksi itu Adalah Basa Basi” menekankan pada pentinya aksi sinergi kolaborasi dan aksi semua pihak untuk melanjutkan nilai-nilai perjuangan Raden Kartini Kartini terkait emansipasi Perempuan.

Acara ini melibatkan sejumlah organisasi seperti Pusat Studi Undiknas Denpasar, STIE Satya Dharma Singaraja, Rotary Club of Bali Bersinar, Perpina Bali, GTS Intitute, Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Forum Komunikasi Dosen (FKD) Bali,  Perempuan Pemimpin Indonesia (Perpina) Bali, Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Bali, Perempuan Indonesia Maju Bali, Perempuan Berkebaya Indonesia Bali, Rotary Club of Buleleng Sakti, Rotaract Club of STIE Satya Dharma Singaraja dan organisasi lainnya.

Di hari pertama, acara diisi dengan talk show interaktif dengan topik beragam diantaranya Talkshow “Kartini Masa Kini Sebagai Pahlawan Ekonomi”, lalu Talkshow “Literasi Komunikasi dalam Era Digital” dan Talkshow “Global Leadership Mindset and Insight From Cross Cultural Experience”. Acara juga diisi dengan Launching Bimbingan “Sekar Nadi” Smart Edukasi Karakter Calon Ayah Dan Ibu serta Launching Trevel HIPPI hingga pameran produk UMKM dan lainnya. Turut hadir membuka acara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia Bintang Puspayoga yang hadir secara daring.

Ketua STIE Satya Dharma Singaraja Dr. Nyoman Juli Nuryani mengungkapkan organisasi perempuan di Indonesia patut diperhitungkan karena perempuan di Indonesia memiliki jiwa dan semangat seperti Raden Ajeng Kartini.

Pihaknya lantas mengucapkan terimakasih kepada seluruh sponsor organisasi perempuan yang telah mendukung  dan berkolaborasi di kegiatan Kartini’s Day “KolaborAKSI Kartini Berdaya, Indonesia Maju” ini . “Selama kita mau berkolaborasi pasti akan ada hasil untuk lebih maju,” tegasnya.

Sementara itu Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Satya Dharma Singaraja, Kadek Tirtayasa menyatakan acara Kartini’s Day “KolaborAKSI Kartini Berdaya, Indonesia Maju” ini dirancang dengan kolaborasi dengan banyak organisasi yang lain dengan mengedepankan semangat perjuangan Kartini.

Untuk peringatan Hari Kartini selanjutnya diharapkan agar lebih banyak lagi kolaborator yang bisa diajak untuk melaksanakan kegiatan, sehingga bisa selalu bersama-sama dan saling rangkul dalam memperingati Kari Kartini ini dalam rangka mewujudkan cita-cita Kartini.

Selanjutnya Koordinator Program Sinergi untuk Energi “Pang Pade Payu” atau SIP3 Dr. Gung Tini Gorda mengatakan bahwa dari zaman dulu Buleleng sudah dikenal sebagai kota pendidikan dan dalam momen peringatan Hari Kartini kali ini disampaikan bahwa hanya pendidikan yang bisa mengubah dunia.

Gung Tini Gorda berharap program-program, khususnya program Kartini yang tidak bisa dilihat jejaknya karena kekurangan dari manajemen dalam diri Kartini sehingga di titipkan ke generasi-generasi penerus.

Gung Tini Gorda kemudian meminta agar Pemerintahan Kabupaten Buleleng memiliki program khusus untuk mencerdaskan kaum perempuan di Gumi Panji Sakti untuk kemudian maju bersama dan bisa memenuhi kuota 30 persen di parlemen. “Jika perempuan tidak mandiri secara finansial maka sama halnya dengan omong kosong ketika berpolitik akan bisa berhasil,” katanya.

Untuk itulah STIE Satya Dharma Singaraja siap menerima program khusus untuk perempuan Kabupaten Buleleng untuk maju dari sisi pendidikan. Lebih lanjut Gung Tini Gorda menekankan pentingnya kolaborasi antar perguruan tinggi atau organisasi seperti halnya yang dilakukan oleh STIE Satya Dharma Singaraja, yang bersinergi dengan STAHN Mpu Kuturan Singaraja, dan STIKES Buleleng.

Gung Tini Gorda berharap organisasi-organisasi perempuan di Buleleng memiliki program yang sama bahwa melalui pendidikan adalah jalan terbaik untuk bisa merubah semua konsep berpikir. “Dari tema kegiatan kali ini yakni Kolaborasi Tanpa Aksi itu Adalah Basa Basi dapat disimpulkan bahwa ketika kolaborasi tidak dibarengi dengan aksi maka kedepan tidak akan pernah melihat suatu perubahan. Oleh karena itu jika kolaborasi ditambahkan dengan aksi maka Kartini akan berdaya dan Indonesia pasti maju,” tuturnya.

Gung Tini Gorda kemudian mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan bersinergi karena itu merupakan esensi dari emansipasi yang dinyatakan oleh Kartini. Emansipasi bukan dalam arti ingin mengalahkan kaum laki-laki, tetapi emansipasi perempuan itu adalah mengajak bersama kaum laki-laki menerbangkan apa yang menjadi kegalauan Kartini untuk bisa Indonesia maju melalui tangan-tangan perempuan.

Jadi yang utama adalah mencerdaskan kaum perempuan. Karena ketika perempuan di develop dengan baik, satu generasi terselamatkan. Dan ketika emansipasi bisa diterjemahkan dengan baik maka dipastikan kaum perempuan akan menjadi pemimpin seperti harapan dari Kartini.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia Bintang Puspayoga yang hadir secara daring dalam sambutannya mengapresiasi acara ini. Dikatakan bahwa pentingnya kaum perempuan mandiri secara ekonomi sehingga tidak selalu menggantungkan nasibnya kepada orang lain.

Ditambahkannya, STIE Satya Dharma Singaraja telah berkontribusi dalam forum perempuan untuk mandiri dan maju. Oleh karena itu, Bintang Puspayoga selaku Menteri PPPA memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada STIE Satya Dharma Singaraja karena telah ikut serta mendidik anak-anak perempuan Indonesia.

“Acara seperti ini sangat tepat untuk diselenggarakan untuk melakukan refleksi sejauh mana kita semua sudah memajukan anak-anak perempuan Indonesia untuk menjadi perempuan yang tangguh dan mandiri,” ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Menteri Bintang Puspayoga, memberikan pesan motivasi kepada kaum perempuan Indonesia, khususnya perempuan-perempuan di STIE Satya Dharma Singaraja.

Tokoh perempuan Bali Selly Mantra yang juga istri dari calon Anggota DPD RI terpilih Rai Mantra turut hadir dalam acara ini. Kepada awak media, Selly Mantra memberikan apresiasinya atas kegiatan untuk memperingati Hari Kartini di STIE Satya Dharma Singaraja. Selain itu juga tema yang diambil adalah bagaimana cara mengelola keuangan keluarga.

Menurutnya tema tersebut sangat penting untuk masa depan keluarga-keluarga muda untuk bagaimana mereka bisa memanage keuangan keluarga. Di momentum Hari Kartini ini, Selly Mantra memberikan pesan motivasi kepada perempuan-perempuan hebat di seluruh Indonesia bahwa tidak ada kata tidak mungkin untuk kaum perempuan yang mempunyai mimpi besar.

Rotarian Ni Wayan Suryathi selaku President Rotary Club of Bali Bersinar mengatakan, dalam memperingati Hari Kartini 21 April 2024, implementasi di 7 Fokus Area Rotary Club of Bali Bersinar adalah kesehatan ibu dan anak. “Jadi dengan adanya spirit Kartini semua perempuan tetap bisa lebih eksis dan lebih maju karena semuanya telah memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Raden Ajeng Kartini,” katanya.

Oleh karena itu, melalui momentum Hari Kartini lewat bukunya yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan sumber inspirasi bagi kaum perempuan kedepan karena tanpa peran Kartini kaum perempuan tidak bisa ada di era kekinian.

Press Suryathi berharap, di tengah kesibukan para perempuan Hindu mereka bisa tetap kuat dan mandiri serta selalu mengedepankan etika sebagai seorang perempuan bahwa perempuan tidak lagi merasa di nomor duakan, tetapi tetap harus sejajar di dalam memajukan keadaan perempuan di masa depan.

Para narasumber talkshow memberikan pandanganya mengenai topik yang terkait acara Kartini Day “Kolaboraksi Kartini Berdaya, Indonesia Maju” ini. Kepala Pusat Kajian Ilmu Sosial Undiknas dari Pusat Studi Undiknas Dr. I Nyoman Sedana yang menjadi salah satu narasumber Talkshow “Literasi Komunikasi dalam Era Digital”menilai relevansi kegiatan ini sangat penting karena disaat berbicara tentang peradaban digitalisasi tentu peran ini harus diambil oleh generasi millenial.

Para mahasiswa juga diharapkan bisa membuka ruang pada substansi digitalisasi untuk lebih inovatif dan kreatif dalam penggunaan media. Ketika dulu di era Kartini berbicara pada substansi penulisan naskah melalui surat dan sebagainya, namun di era sekarang ini semuanya sudah serba digital. Ruang inilah yang harus dimanfaatkan sehingga memiliki nilai ekonomi.

Dosen Undiknas Anak Agung Mia Intentilia juga memberikan literasi terkait penggunaan media sosial yang juga bisa menjadi sarana menyebarkan ide gagasan Ibu Kartini. Sebelum ada media sosial seperti saat ini, Ibu Kartini sudah berani berkomunikasi untuk menyampaikan pesan, ide dan gagasan yang bisa mendobrak di jamannya. Nah saat ini bagi para mahasiswa sudah punya platform digital untuk bisa berkomunikasi menyampaikan ide maupun gagasannya.

Namun di tengah banyaknya hoaks atau kabar bohong sangat penting untuk memverifikasi setiap informasi. “Karena itu literasi komunikasi di era digital yang pertama adalah bagaimana kita selalu memverifikasi sumber informasi tersebut,” kata Gung Mia.

Sementara itu Ketua DPW Forum Komunikasi Dosen (FKD) Provinsi Bali Ni Putu Gatriyani mengatakan, ini merupakan kegiatan pertama yang berkolaborasi dengan berbagai organisasi. Jadi kegiatan ini benar-benar menginspirasi. Oleh karena itu, FKD Bali kedepannya ingin menambah kegiatan-kegiatan seperti ini yang tentunya akan berguna bagi organisasi, masyarakat dan seluruh dosen yang tergabung di dalam FKD Bali. Dengan adanya kolaborasi seperti ini kedepan akan bisa bersinergi dan lebih kuat lagi dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan.

Narasumber lainnya Ni Putu Candra Prastya Dewi, Dosen STAH Mpu Kuturan mengatakan di momen Hari Kartini ini harus dibuktikan bahwa kaum perempuan memiliki kesetaraan gender dengan kaum laki-laki. Selain itu perempuan juga bisa sukses seperti halnya laki-laki. Kedepan diharapkan perempuan dan laki-laki bisa setara dan memperoleh pendidikan setinggi-tingginya. Candra Prastya juga mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara FKD Bali dan STIE Satya Dharma Singaraja untuk menggelar kegiatan memperingati Hari Kartini.

I Nyoman Buda Asmara Putra selaku Dosen Ilmu Komunikasi di STAH Mpu Kuturan Singaraja mengungkapkan, melalui kegiatan ini dirinya menyadari bahwasanya peran dari laki-laki itu sangat penting. Kesuksesan seorang perempuan sebagai Kartini-Kartini masa kini tidak terlepas dari peran laki-laki. Tidak ada istilah saling mengungguli, namun harus berjalan beriringan untuk meraih kesuksesan bersama-sama.

Pada akhirnya harapannya adanya kolaborAKSI yaitu kolaborasi dan aksi nyata semua pihak untuk bersama-sama melakukan memberdayakan perempuan Indonesia, melahirkan para Kartini tangguh untuk Indonesia Maju”. Sebab ““KolaborAKSI Tanpa Aksi itu Adalah Basa Basi”. (wid)