Yadnya Hendaknya Didasari Keiklasan dan Sesuai Kemampuan
Gianyar (Metrobali.com)-
Wakil Gubernur Ketut Sudikerta mengapresiasi semangatnangun yadnya yang ditunjukkan oleh krama Hindu di Bali. Namun dia menghimbau agar yadnya senantiasa didasari keiklasan dan pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan. Jangan sampai, yadnya yang digelar menyisakan hutang dan membuat krama kurang mampu menjadi makin miskin. Penekanan itu disampaikannya saat menghadiri Karya Mamungkah lan Padudusan Agung di Pura Dalem Desa Pakraman Cemenggoan, Desa Celuk, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Kamis (1/1).
Lebih jauh Wagub Sudikerta mengajak krama untuk kembali memahami bahwa pada dasarnya Agama Hindu sama sekali tak memberatkan umatnya dalam melaksanakan yadnya. Dalam lontar telah diatur tingkatan yadnya yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. “Mulai dari tingkat utama, madya hingga nista. Pada hakekatnya nilainya sama, jika dilaksanakan dengan penuh keiklasan,” ujarnya. Selain itu, yadnya yang dilakukan pada lingkup desa pakraman hendaknya menyesuaikan dengan kemampuan krama yang kurang mampu. Sebab kalau yang dijadikan acuan adalah krama yang kaya, mereka yang miskin akan makin tak berdaya.
Dalam kesempatan itu, Wagub Sudikerta kembali mengingatkan bahwa upacara yang dilaksanakan oleh Umat Hindu merupakan bagian dari penerapan dari Tri Hita Karana, khususnya harmonisasi hubungan manusia dengan sang pencipta. Dia berharap, semangat nangun yadnya terbawa dalam pelaksanaan kewajiban lainnya seperti dharma negara dan juga kepekaan sosial. Selanjutnya, untuk mendukung kelancaran karya Pura Dalem Cemenggoan, Wagub menyerahkan punia dari Pemprov Bali. Selain itu, dia juga menyerahkan punia dari kantong pribadinya. “Saya berharap, yadnya yang dilaksanakan berjalan lancar hingga puncaknya nanti,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua Panitia Karya Komang Jati dalam laporannya mengatakan, Pura Dalem Cemenggoan diempon oleh 342 KK yang terdiri dari 1.521 krama. Rehab atas pura tersebut dilaksanakan sejak tiga tahun dengan menelan dana mencapai Rp. 3,4 milyar. “Dengan semangat krama, pembangunan dapat kami tuntaskan hingga digelarnya upacara ini,” ujarnya. Mewakili krama Desa Pakraman Cemenggoan, Komang Jati mengucapkan terima kasih kepada Wagub Sudikerta yang berkenan hadir memberi upasaksi. Puncak karya akan dilaksanakan pada 5 Januari 2015 mendatang. AD-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.