Peringati Hari Suci Saraswati Di Denpasar

Sekda Rai Iswara dan Wakil Wali Kota Jaya Negara

Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara didampingi Sekda AAN Rai Iswara beserta beberapa Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, Camat se-Denpasar, serta instansi terkalit lainya tampak khusyuk dalam persembahyangan Hari Suci Sarawati, Sabtu (25/6), di Pura Agung Jagatnatha.

 Denpasar (Metrobali.com)-

Dengan mengenakan pakian adat kepura, terlihat ribuan umat Hindu tumpah ruah sejak pagi hari guna melaksanakan persembahyangan hari suci Saraswati pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (25/6), di Pura Agung Jagatnatha. Dimana hari suci Saraswati sangat penting bagi umat Hindu, khususnya bagi siswa sekolah dan penggelut dunia pendidikan karena Umat Hindu mempercayai hari Saraswati adalah turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban umat manusia.

Selain kalangan pelajar dan masyarakat umum hadir pula rombongan Pemerintah Kota Denpasar yang dipimpin Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara didampingi Sekda AAN Rai Iswara beserta beberapa Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, Camat se-Denpasar, serta instansi terkalit lainya tampak khusyuk ikut dalam persembahyangan.

 Sembelum persembahyangan di mulai, para pemedek di manjakan matanya dengan Taria Rejang Dewa yang di tarikan oleh Sekaa Teruna Dharma Laksana dari Banjar Kaja, Panjer Denpasar Selatan. Dengan jumlah penari kurang lebih 20 orang, para penari dengan khusuk menarikan tarian Rejang Dewa sebagai persembahan hari raya Saraswati.

 Perayaan hari suci ini memang continue diadakan oleh Pemkot Denpasar sebagai sebuah sepirit ilmu pengetahuan, dimana dengan mengajak para siswa-siswi se-Kota Denpasar untuk ikut bersembahyang di Pura Jagatnatha, di harapkan para generasi muda ini bisa lebih mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam hal ini Sang Hyang Aji Saraswati agar selalu di berikan ilmu pengetahuan supaya kedepanya bisa menjadi anak-anak yang berprestasi, demikian di sampaikan Wakil Walikota Jaya Negara saat ditemui sebelum persembahyangan dimulai.

Dimana dengan perayaan hari Suci Saraswati ini para generasi muda juga diharapkan bisa memiliki moral yang baik, oleh sebab itu sekarang ini di dunia pendidikan sudah dikaitkan dengan pendidikan yang berlandaskan budaya, sehingga mampu nantinya melahirkan generasi muda yang berprestasi dan berbudi pekerti, dan semua itu harus di dukung oleh semua komponen, tidak Pemerintah saja melainkan komponen swasta, masyarakat dan keluarga.

 Sementara Kabag Kesra Kota Denpasar IGN Bagus Mataran yang ditemui di sela-sela upacara mengatakan, kegiatan upacara hari suci Saraswati ini sudah dimulai sejak pagi hari, awalnya dimulai dengan proses ngelis yang dilaksanakan oleh beberapa pemangku pura di areal sekitar pura dan pada upacara persembahyangan Saraswati kali ini di puput oleh Ida Peranda Gede Putra Wanasari dari Gerya Wanasari Sanur Denpasar.

Hari Suci Saraswati menurut Ngurah Mataram, mempunyai makna sebagai turunnya ilmu pengetahuan sebagai sumber dari kecerdasan umat manusia yang diperingati sebagai pewedalan Sang Hyang Aji Saraswati atau DewiSaraswati yang jatuh setiap 6 bulan sekali.

Ditambahkan pada wuku Watugunung ini, semua pustaka terutama Weda dan sastra-sastra agama dikumpulkan sebagai lambang stana pemujaan Dewi Saraswati. Di tempat pustaka yang telah ditata rapi dihaturkan upacara Saraswati. Upacara Saraswati yang paling inti adalah banten (sesajen) Saraswati, daksina, beras wangi dan dilengkapi dengan air kumkuman (air yang diisi kembang dan wangi-wangian). Banten yang lebih besar lagi dapat pula ditambah dengan banten sesayut Saraswati, dan banten tumpeng dan sodaan putih-kuning. Upacara ini dilangsungkan pagi hari dan tidak boleh lewat tengah hari. AYS’-MB