Mutilasi

Semarapura (Metrobali.com)-

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Bali Brigadir Jenderal IGN Rahardja Subiakta turun langsung memimpin penelusuran lokasi ditemukannya jasad korban mutilasi di wilayah perbatasan Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem, Rabu (18/6).

Penulusuran pertama di Dusun Gembalan, Desa Selat, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, tempat ditemukannya potongan kepala dan pantat terbungkus kantong plastik warna hitam, Selasa (17/6) siang.

Selanjutnya petugas bergeser 400 meter ke arah utara menuju Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, tempat ditemukannya bagian dada dan tulang kaki terbungkus kantong plastik, Selasa (17/6) sore.

Sebelumnya Wakapolda memberikan pengarahan kepada petugas dari Polres Klungkung, Polres Karangasem, dan Polres Bangli, untuk bersama-sama membongkar tindak kejahatan yang meresahkan warga.

“Ini termasuk kejahatan luar biasa sehingga perlu perhatian khusus. Pelaku berbuat kejahatan dengan tingkat kesadisan yang tinggi,” kata jenderal polisi bintang satu itu.

Rahardja menegaskan bahwa dalam menyelidiki kasus itu, Polda Bali akan memberikan perhatian penuh kepada petugas dari tiga polres.

“Kami juga meminta dilakukan tes DNA terhadap potongan tubuh tersebut sehingga mempermudah keluarga korban untuk mengenalinya dan membantu kami mengungkap kasus ini,” ujarnya.

Kepala Polres Klungkung Ajun Komisaris Besar Ni Wayan Sri Yudatni Wirawati merasa terbantu oleh jajaran Polres Karangasem dan Polres Bangli serta Polda Bali dalam mengungkap kasus itu.

“Tentunya tim gabungan ini memudahkan kami dalam berkoordinasi karena lokasinya di jalur perlintasan tiga kabupetan,” ujarnya.

Tim tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yakni adminsitrasi penyelidikan, penyelidikan, dan penyidikan di bawah komandp Kapolres Klungkung AKBP dibantu Kepala Sub-Direktorat III Kriminal Umum Polda Bali Ajun Komisaris Besar Mars Dianto.

Sejauah ini jajaran Polres Klungkung juga telah meminta keterangan kepada beberapa saksi yang mengetahui penemuan potongan jenazah tersebut.

Sebelumnya, pihak RSUP Sanglah, Denpasar, memastikan korban mutilasi berjenis kelamin perempuan berusia antara 20 hingga 40 tahun, tinggi badan berkisar antara 120 hingga 150 meter, dan kulit sawo matang.

Berdasarkan pemeriksaan pada bagian gigi dan kulit, pihak RSUP Sanglah memperkirakan perempuan tersebut dari golongan ekonomi menengah. AN-MB