2-11

Tabanan, (Metrobali.com) –

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meminta agar dibuat awig awig atau peraturan bagi wisatawan yang masuk ke Pura Batukaru.  Mengingat kesucian tempat beribadah untuk agama hindu ini sangat sakral dan wisatawan yang masuk tidak sepenuhnya diketahui dalam keadaan bersih, atau tidak cuntaka. Hal ini disampaikannya usai melakukan persembahyangan bersama di Pura Batukaru, Desa Adat Wongaya Gede, Penebel, Tabanan (19/7).

Pada kesempatan tersebut, Wagub menyarankan agar warga setempat membuat jalan setapak yang melingkari lokasi Pura Batukaru, sehingga wisatawan yang berkunjung dengan dipandu guide  tidak masuk ke areal pura, dan kemungkinan melakukan pelanggaran dan menodai kesucian pura setempat dapat diminimalisir.

Nyoman Sukada kelihan adat desa Tengkudak mengatakan pihaknya akan berupaya untuk memproteksi  areal pura dengan awing awing yang dicantumkan di depan pura, mengingat pura batukaru merupakan salah satu pura sad khayangan .

Dalam persembahyangan yang dilakukan berepatan dengan upacara penyineban  tersebut, Wagub di dampingi Ny. Dayu Sudikerta, mantan Gubernur Bali Dewa Made Beratha, Kepala Dinas  Kebudayaan, Dewa Putu Beratha, dan Karo Kesra Setda Provinsi Bali, AA Grya.

Dengan melakukan persembahyangan dan penyucian bhuwana agung dan bhuwana alit, Wagub Sudikerta berharap agar keseimbangan dunia dapat terjaga secara utuh. AD-MB