Warsawa, (Metrobali.com) –

Negara-negara bekas Uni Soviet yang takut akan imbas krisis Ukraina meluas telah meminta NATO mengirim pasukan darat dan dukungan lain karena kawasan itu berpotensi satu langkah mendekati Perang Dingin baru.

Drama tersebut sudah membuat aliansi militer Barat itu meningkatkan langkah-langkah pertahanan di bagian timur dan tengah Eropa tetapi para pemimpin kawasan itu meminta dukungan lebih besar.

Seruan-seruan datang dari negara-negara Baltik yakni Estonia, Latvia dan Lithuania — yang kesemuanya berbatasan dengan Rusia dan memiliki populasi etnis Rusia cukup besar — dan juga dari negara-negara tetangga Ukraina yakni Polandia dan Romania sementara Amerika Serikat menuduh Rusia ingin “menciptakan kekacauan” sebagai dalih untuk melakukan intervensi militer.

“Kami berharap peningkatan kehadiran NATO di kawasan Baltik bukan bersifat sementara dan terbatas untuk patroli udara,” kata Menteri Pertahanan Estonia Sven Mikser di radio negara pekan ini.

Mikser, yang akan bertemu dengan Ketua NATO Anders Fogh Rasmussen di Brussel Senin, menambahkan bahwa pembicaraan sedang berlangsung “mengenai rotasi unit-unit darat NATO di kawasan”.

Rekan sejawatnya dari Lithuania Juozas Olekas mengatakan Jumat mengatakan dia juga dalam proses pembicaraan dengan aliansi itu mengenai peningkatan keamanan, dengan beberapa keputusan sudah dibuat dan lain-lainnya akan diambil pekan depan.

“Kehadiran pasukan anggota NATO di Lithuania bisa berbagai bentuk — mulai dari penempatan instruktur hingga operasi khusus pasukan darat, laut atau udara,” kata dia kepada kantor berita AFP.

NATO telah meningkatkan kehadirannya di negara-negara Baltik dengan mengerahkan pesawat-pesawat pengintai AWACS di wilayah udara Polandia dan Romania dan melihat peningkatan kehadiran pasukan angkatan laut di Laut Hitam.

Tetapi Rasmussen sendiri mengatakan “kami perlu mengambil langkah-langkah langkah lagi.” “Pertimbangan ini mungkin mencakup pengembangan dan pembaruan rencana-rencana pertahanan, peningkatan pelatihan dan juga pengerahan yang cocok,” kata dia kepada wartawan di Sosia Jumat.

Jaroslaw Kaczynski, pemimpin oposisi sayap kanan Polandia, mengatakan dia yakin satu-satunya cara untuk melawan “ambisi ekspansionis” Presiden Rusia Vladimir Putin ialah dengan membuat pangkalan militer AS di negerinya.

Langkah tersebut akan menjadi sangat kontroversial bagi Moskow, membalik persetujuan informal yang dibuat ketika NATO memperluas ke timur untuk mencakup bekas negara-negara Pakta Warsawa yang ingin memutus ikatan bertahun-tahun di bawah dominasi Soviet.

“Saatnya untuk mengakhiri rintangan-rintangan atas kehadiran pasukan NATO di Polandia,” kata Kaczynski kepada wartawan Jumat.

(Ant) –