uji-coba-ke-2-dermaga-pelabuhan-gunaksa-senin

Uji coba ke 2 Dermaga Pelabuhan Gunaksa, Senin (28/11/2016) kurang memuaskan

Klungkung ( Metrobali.com )-

Uji coba ke 2 Dermaga Pelabuhan Gunaksa, Senin (28/11/2016) kurang memuaskan. Gelombang tinggi menyebabkan kapal Landing Craft Tank (LCT) Surya Agung 2 yang melakukan uji coba kesulitan bersandar, ramp door kapal juga kesulitan menyatu dengan dermaga mobile bridge (MB). Tragisnya lagi, tali tross yang sudah ditambat pada bolder terputus hingga mengeluarkan bunyi cukup
keras dan membuat semua orang yang hadir kaget. Tali kapal yang baru kemudian dipasang lagi agar uji coba tetap berjalan.

Uji coba dermaga dimulai sekitar pukul 9.30 wita, kapal LCT Surya Agung 2 yang di datangkan dari Pelabuhan Padang Bai,
Karangsem, mulai masuk kolam labuh pelabuhan. Saat akan bersandar kapal terombang ambing lantaran gelombang tinggi, ramp door yang diturunkan juga sulit menyentuh dermaga MB. Ramp door sempat berada di atas dermaga tapi masih meleset dan akhirnya arus kembali menarik kapal dan ramp door ikut tertarik. Tingginya gelombang di pelabuhan menyebabkan kurang lebih lima kali
ramp door kapal naik turun dan maju mundur.

Proses menyandarkan kapal hingga uji coba memuat kendaraan memakan waktu kurang lebih satu jam, dua unit mobil disiapkan untuk mencoba masuk ke dalam kapal batal karena gelombang membuat kapal bergoyang dan ramp door turun naik. Setelah gelombang mulai tenang, akhirnya dua unit mobil bisa masuk ke dalam kapal tetapi saat akan turun harus menunggu gelombang tenang.

Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana usai uji coba dermaga mengatakan kalau uji coba kedua dermaga tidak termasuk gagal seperti uji coba pertama, tetapi sukses meski kurang memuaskan karena gelombang masih membuat kapal bergoyang sehingga sulit bersandar sempurna.” Melihat Situasi yang ada pada dasarnya kita harus akui bahwa uji coba ini belum memuaskan ,” terangnya.

Dari pengamatanya selama uji coba gelombangnya sedikit tenang kendaraan masuk. Sayangnya gelombang berubah sangat cepat sehingga uji coba tidak berjalan lancar.” Kalau gelombang standar ketika mobil naik tadi kita yakini berjalan baik,” jelasnya.
Dalam jangka pendek, kalau memungkinkan akan melayani penyeberangan, tetapi harus mencari hari gelombang yang bagus. Akan tetapi tidak serta merta melakukan melayani penyeberangan karena sarana jalan belum diperbaiki.

Pihaknya juga akan melakukan pendekatan pada kementerian agar jalan segera dibuat. Diakui ketidakpuasan pada uji coba kedua dengan kapal LCT 500 GT ini, karena gelombang membuat kapal bergoyang cukup keras. Bahkan membuat kapal sulit bersandar sempurna dan sampai membuat tali kapal putus. ”Di pelabuhan lain gelombangnya tenang tidak sampai mutuskan tali seperti ini,” ujarnya. Karena itu, jangka panjangnya perlu dilakukan perpanjangan break water atau pemecah ombak agar gelombang yang masuk ke dalam kolam labuh tidak terlalu besar. ” Diperkirakan membutuhkan perpanjangan pemecah ombak kurang lebih 25-30 meter di sebalah kiri atau timur pelabuhan ke arah selatan,” ujarnya.

Pihaknya masih akan melakukan evaluasi untuk melakukan uji coba lagi. Kalau melihat situasi pada uji coba kedua ini, gelombang cukup tinggi apakah saat tilem mempengaruhi ombak besar.” kita akan diskusikan, apakah untuk melakujan uji coba ulang antara purnama tilem ini karena Purnama dan Tilem gelombang pasti besar,” imbuhnya.

Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Padang Bai I Ketut Gede Sudarma yang juga memantau jalannya uji coba menyampaikan uji coba kedua ini termasuk berhasil, karena proses mengikat tali menggunakan cara manual membuat proses berlangsung lama bahkan tali sampai putus. “Kalau elektronik pasti cepat, hanya saja masih terkendala dengan alun yang membuat kapal bergoyang cukup keras. Karena dari segi gelombang menurutnya termasuk cukup tenang,” ujarnya. SUS-MB