Truk Parkir Depan Pintu, Orang Tua Telat Antar Anak Sekolah
Antrian truk di Gilimanuk, Jembrana dan Kasat Lantas Polres Jembrana sedang berdialog dengan para sopir, Kamis (19/5).
Kondisi tersebut dari informasi dipicu adanya truk parkir di depan rumah warga, bahkan hingga menutupi pintu pagar rumah warga. Akibatnya beberapa warga kesulitan mengeluarkan sepeda motor saat akan mengantarkan anaknya ke sekolah.
Truk menutupi pintu pagar rumah warga bukan saja terjadi di jalan nasional dari dan menuju Pelabuhan Gilimanuk, juga disejumlah jalan gang pemukiman warga di Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
Informasi Kamis (19/5), truk tonase berat parkir sembarangan sudah terjadi beberapa pekan belakangan sejak UPT JT Cekik, Gilimanuk memberlakukan aturan tonase.
Menghindari agar tidak dilansir dan dipulangkan, para sopir truk memilih memarkikan truknya dipinggir jalan menuju Pelabuhan Gilimanuk atau disejumlah jalan gang pemukiman penduduk.
Situasi tersebut mengakibatkan kemacetan panjang seperti pada Kamis (19/5) hari ini. Selain dikeluhkan warga setempat, juga oleh pengguna jalan lainnya.
“Parkirnya persis didepan pintu pagar. Sepeda motor saya sampai tidak bisa keluar. Ini kedua kalinya. Kemarin saya sampai membangunkan sopir. Kalau tidak begitu saya tidak bisa keluar” ujar salah seorang warga Gilimanuk, Kamis (19/5).
Mendapat laporan dan menghindari kemacetan yang lebih parah, Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Gede Sumadra Kerthiawan langsung meluncur ke Gilimanuk dan seizin Kapolres Jembrana kemudian melakukan pertemuan dengan para sopir.
“Mereka (para sopir) tadi kami berikan pemahaman dan untuk saling menghormati. Karena parkir seperti ini sangat mengganggu pengguna jalan yang lain dan warga setempat” ujar Sumadra Kertiawan, Kamis (19/5).
Para sopir mengaku berhenti karena adanya kekhawatiran masuk ke Jembatan Timbang (JT) disebabkan kelebihan tonase. Bahkan sempat mengulur ngulur waktu dengan alasan masih berkoordinasi dengan pemilik barang dan kendaraan.
“Umumnya mereka mengerti dan mau mentaati aturan lalu lintas. Buktinya mereka mau masuk ke Jembatan Timbang setelah diberikan pemahaman” ujarnya.
Sumadra mengatakan, pihaknya bukan kali ini saja melakukan himbauan baik preentif maupun preventif kepada para sopir, namun setiap kali terjadi atrian panjang.
Ia menambahkan, serangkaian Operasi Patuh Agung 2016 pihaknya telah menyiagakan 50 orang personil yang terbagi dalam tiga satuan tugas (satga) yang tugasnya memberikan himbauan guna mengurai kepadatan, khususnya di Gilimanuk. MT-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.