PBB, New York, (Metrobali.com) –

Trinidad dan Tobago mendesak dilancarkannya aksi oleh semua manusia guna memerangi perubahan iklim –yang disebut oleh perdana menteri negeri itu sebagai “ancaman terbesar lingkungan hidup terhadap negeri ini”.

“Ancaman terbesar lingkungan hidup terhadap negeri ini, yang dihadapi umat manusia adalah dampak dari perubahan iklim,” kata Kamla Persad-Bissessar, Perdana Menteri Trinidad dan Tobago, di dalam sambutan dalam Pertemuan Puncak Iklim PBB, yang dimulai di Markas PBB, Selasa.

“Ironisnya, di kalangan penyumbang yang paling bersalah karena mempercepat perubahan iklim adalah umat manusia sendiri,” kata Persad-Bissessara, sebagaimana dikutip Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam.

“Dalam konteks dua-sisi lah kita berada di sini hari ini, berbicara dengan dan saling mendengarkan, berbagi gagasan mengenai bagaimana kita dapat menggerakkan diri kita sebagai penanggung-jawab lingkungan hidup, dan semuanya memikul tanggung jawab bagi dunia tempat rakyat hidup besok,” katanya.

“Saya mengatakan ini sebab saya percaya kita sekarang sangat jelas bahwa tindakan kolektif bukan hanya diinginkan; itusangat penting,” katanya.

Perdana Menteri Trinidad dan Tobago tersebut termasuk di antara lebih dari 120 kepala negara atau pemerintah yang menghadiri pertemuan puncak satu hari di Markas PBB di New York, yang bertujuan meningkatkan ambisi, mengerahkan sumber daya, dan menggerakkan aksi ke arah kesepakatan iklim universal pada 2015.

(Ant) –