Hadi saat memberi keterangan resmi di sela Meeting of Intosai Working Group on Key National Indicators (WGKNI) di Kuta, Bali, Selasa
Denpasar (Metrobali.com)-
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI), Hadi Poernomo mengatakan bahwa intitusinya terus berupaya meningkatkan kualitas audit. Jika selama ini BPK masih menggunakan sample dalam audit yang dilakukannya, maka lembaga pemeriksa keuangan itu akan berupaya membuat data center untuk meningkatkan kualitas auditnya.

“Selama ini BPK hanya mengambil sample dari audit-audit keuangan. Sekarang baru tingkat sampling. Untuk itu akan menjurus pada population atau menyeluruh agar opini kami bebas KKN kalau sudah pemeriksaan menyeluruh,” kata Hadi saat memberi keterangan resmi di sela Meeting of Intosai Working Group on Key National Indicators (WGKNI) di Kuta, Bali, Selasa 25 Februari 2014.

Selama ini, Hadi melanjutkan, institusinya menggunakan sampling sebesar 10 persen dalam audit keuangan. Nantinya, data center ini untuk terus meningkatkan sampling sampai menjadi populasi, sehingga sama dengan negara lain yang sudah maju.

“Performence audit itu telah dilakukan, namun banyak sekali komponen yang menunjukan apakah efisien dan efektif. Kinerja BPK melakukan audit tanpa menentukan sampling,” kata Hadi.

Hadi berharap seluruh instansi pemerintah mendukung langkah BPK untuk menekan praktik KKN berganti tranparansi dan akuntabilitas.

“Pemerintah harus wajib memberikan data yang dibutuhkan oleh BPK. Jika audit BPK yang sedang disidik, maka ketentuannya BPK harus merahasiakan sesuai keinginan penyidik,” jelas dia.

Pada kesempatan yang dihadiri 15 auditor dari beberapa negara itu, Hadi melanjutkan jika Bappenas penting untuk digandeng untuk berkoordinasi mengenai penentuan rencana. “Agar tidak tumpang tindih maka Bappenas kita koordinasikan,” tuturnya. JAK-MB