Suasana lomba Lomba Penjor serangkaian HUT Kota Negara ke-123 dan HUT Kemerdekaan RI ke-73 

 
Jembrana (Metrobali.com)- 
Dari 51 desa dan kelurahan di Kabupaten Jembrana, Desa Yehesumbul dan Desa Mendoyo Dauh Tukad di Kecamatan Mendoyo dipastikan akan disemprit.
Kedua desa ini tidak mengikuti Lomba Penjor serangkaian HUT Kota Negara ke-123 dan HUT Kemerdekaan RI ke-73 yang rutin dilaksanakan setiap tahun.
Lomba penjor dalam rangka melestarikan adat dan budaya Bali dilaksanakan di Taman Pecangakan, depan Kantor Bupati Jembrana, Senin (13/8).
Adanya dua desa yang tidak mengikuti Lomba Penyor, Bupati Jembrana I Putu Artha meminta Kadis PMD Jembrana, Gusti Ngurah Sumber Wijaya untuk memberikan surat peringatan.
“Tadi panitia sudah melaporkan, katanya lupa menganggarkan. Kadis PMD sudah saya minta supaya diperingatkan agar kedepan jangan seperti itu lagi” ujar Bupati Artha ditemui di lokasi Lomba Penjor, Senin (13/8).
Lupa menganggarkan menurut Bupati Artha alasan yang mengada-ada dan sepele. Karena lomba penjor untuk melestarikan dan menumbuhkan kreatifitas dilaksanakan rutin setiap tahun.
“Kalau memang seperti itu nanti kurangi saja anggaran desanya. Saya takut, yang lain (desa) juga seperti itu, lupa menganggarkan. Dari PMD harus tegas” tandas Bupati Artha.
Kepada panitia, Bupati Artha juga meminta agar pada lomba penjor berikutnya lebih banyak menggunakan bahan lokal dan menyertakan anak muda sehingga Penjor sebagai budaya Bali dapat terus dilestarikan.
Dalam lomba penjor tersebut muncul sebagai juara I Desa Nusasari dan berhak atas hadiah Rp.5 juta, Juara II Desa Mendoyo Dangin Tukad mendapat hadiah Rp.4 juta dan Juara III Kelurahan Dauhwaru dan berhak atas hadiah Rp.3 juta. Ketiga juara juga mendapatkan piagam dan tropy.
Pewarta : Komang Tole