Teheran, (Metrobali.com) –

Iran dan negara-negara kuat dunia P5+1 Rabu mulai menyusun perjanjian nuklir komprehensif tetapi masih menghadapi banyak poin mencuat, kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.

“Hari ini kita telah perlahan-lahan mulai menyusun kesepakatan akhir … tetapi masih ada banyak perbedaan” berkaitan dengan teks, kata kantor berita ISNA mengutip Zarif dari Wina.

“Ini tidak berarti kami telah mencapai kesepakatan,” kata Zarif, menurut Kantor berita IRNA.

“Ketidaksepakatan fundamental” terus membagi Iran dan kekuasaan P5+1 – Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat ditambah Jerman – katanya.

Satu babak baru perundingan antara diplomat Iran dan orang-orang dari enam kekuatan yang dibuka Senin di Wina sejauh ini masih “sangat sulit”.

Pembicaraan, yang berlangsung sampai Jumat, ditujukan untuk merebut kesepakatan nuklir komprehensif dengan tenggat waktu 20 Juli untuk membentuk perjanjian interim.

Perunding Iran, Abbas Araqchi, sebelumnya mengatakan kepada kantor berita IRNA bahwa Iran berharap untuk menyelesaikan semua perbedaan dengan enam kekuatan sebagai target.

Poin-poin utama mencuat adalah termasuk jadwal untuk mengangkat penuh sanksi-sanksi AS dan Uni Eropa yang melumpuhkan, dan skala yang Iran akan izinkan untuk melanjutkan pengayaan uranium, katanya.

Pengayaan adalah proses sensitif di tengah kekhawatiran Barat tentang ambisi nuklir Iran, karena dapat menghasilkan baik bahan bakar untuk stasiun tenaga nuklir dan, dalam bentuk yang sangat diperluas, inti dari bom atom.

P5+1 ingin Iran untuk secara drastis mengurangi kapasitas produksi uranium, dan tetap hanya beberapa ratus sentrifugal aktif.

Mereka ingin memastikan bahwa aktivitas nuklir Iran adalah murni untuk damai. Sebaliknya, Iran menginginkan penghapusan sanksi-sanksi internasional yang telah menyulitkan ekonominya.

Dalam pernyataan kepada IRNA, Araqchi mengatakan “itu tidak akan menjadi bencana” jika target 20 Juli tidak terpenuhi.

“Kami berharap untuk mulai bekerja mengenai penyusunan teks final kesepakatan pada Rabu, bukan masalah besar, tetapi kerangka umum dan pengantar,” kata Araqchi.

“Masih ada jalan panjang sebelum kami mencapai kesepakatan yang dapat diterima untuk semua pihak.” Kesepakatan sementara ditandatangani November lalu memimpin enam kekuatan untuk melepaskan tujuh miliar dolar AS dari dana beku dengan imbalan perlambatan di Iran atas pengayaan uraniumnya yang kontroversial.

(Ant) –