Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buleleng Ketut Suparto/MB
Buleleng, (Metrobali.com) –
Semakin ketatnya persaingan dagang antara pedagang dipasar tradisional dengan pasar modern mendapat perhatian serius Pemkab Buleleng. Sehingga untuk meningkatkan daya saingnya, melakukan revitalisasi pasar tradisional. Langkah ini telah dilakukan pada tahun sebelumnya dan untuk di Tanun 2018 kembali melakukan revitalisasi, malahan sebanyak enam pasar tradisional yang direvitalisasi dengan menyerap anggaran DAK sekitar Rp 7 miliar.”Pemkab Buleleng telah berkomitmen untuk bisa membangun ekonomi kerakyatan. Salah satunya merevitalisasi pasar rakyat di masing-masing kecamatan” terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buleleng Ketut Suparto, Kamis (28/12).
Lebih lanjut ia mengatakan di Tahun 2017 ini, sudah menyelesaikan revitalisasi pasar tradisional sebanyak 3 unit, yakni Pasar Sukasada, Pasar Kampung Bugis, dan Pasar Banyuning. “Pada intinya, revitalisasi pasar ini untuk bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan di Buleleng ujar Suparto menegaskan.
Ia pun mengungkapkan ke enam unit pasar yang direvitalisasi di Tahun 2018 mendatang, diantaranya untuk di Kecamatan Sawan Pasar Giri Emas, Pasar Sudaji dan Pasar Bungkulan. Selanjutnya  di Kecamatan Kubutambahan merevitalisasi Pasar Tamblang dan Pasar Tejakula di Kecamatan Tejakula, maupun Pasar Busungbiu di Kecamatan Busungbiu.
Terkait dengan rencana revitalisasi enam pasar itu, kata Suparto pihaknya saat ini sedang menyiapkan Detail Enginering Design (DED), dengan harapan pada bulan Januari 2018 sudah selesai. Sehingga pada akhir Pebruari 2018 sudah bisa masuk ULP. Selanjutnya pada bulan Maret 2018 sudah proses tender, dan pada bulan April 2018 sudah penetapan pemenang tender lanjut pelaksanaan.”Kalau kesemuanya itu bisa berjalan dengan baik, maka pada bulan Agustus 2018 revitalisasi sudah rampung secara keseluruhan,” pungkas  Suparto. GS-MB