Beijing, (Metrobali.com) –

Surat kabar milik pemerintah Tiongkok mendukung penggunaan tindakan “tak damai” terhadap Vietnam dan Filipina, Jumat, sementara mempertimbangkan kemungkinan perang di Laut China Selatan, yang penting dan strategis.

Vietnam dilanda kerusuhan benci Tiongkok terburuk dalam puluhan tahun belakangan setelah Beijing memindahkan anjungan pengeboran minyak ke perairan bersengketa, dengan setidak-tidaknya seorang pekerja Tiongkok tewas dan lebih dari 100 orang cedera.

Sengketa Laut China Selatan harus diselesaikan melalui jalan perdamaian, tetapi itu tidak berarti China tidak dapat melakukan tindakan-tindakan non-damai dalam menghadapi provokasi dari Vietnam dan Filipina, kata surat kabar Global Times, yang sering memberikan suara nasionalistik, dalam satu perang yang dipaksakan, kata satu tajuk rencana.

“Banyak orang yakin bahwa satu perang yang dipaksakan dapat membantu sejumlah negara meragukan niat-niat damai Tiongkok yang tulus,” tambah surat kabar itu.

Beijing mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan termasuk daerah-daerah yang dekat dengan pantai dari negara-negara pesisir lainnya, dan Filipina melakukan provokasi dengan mengajukan gugatan melalui arbitrase PBB dalam sengketa antara kedua negara itu.

Kementerian luar negeri mengecam Manila dan Hanoi, dan menuduh para pemimpin Vietnam Kamis “meneruskan dan bekerja sama secara diam-diam dengan para demonstran anti-Tiongkok karena tidak mengekang protes itu.

Sementara itu Kantor berita Xinhua Jumat mengeluarkan komentar-komentar bahwa Hanoi “memikul tanggung jawab atas serangan-serangan keras terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok dan para warga Tionghoa, dan harus melakukan tindakan yang diperlukan dan efektif untuk menjamin keamanan perusahaan-perusahaan asing dan warganya di Vietnam”.

Xinhua muncul dengan melakukan kecaman lebih keras pada konfrontasi itu ketimbang surat kabar Global Times, dengan menyatakan bahwa “kekerasan dan provokasi itu tidak akan pernah dapat menyelesaikan sengketa-sengketa antara negara-negara itu, dan itu harus segera dihentikan”.

(Ant) –