makanan beracun

Jembrana (Metrobali.com)-

Sampel makanan yang mengakibatkan sebelas warga Banjar Munduk Anggrek, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu (11/11) lalu dikirim pihak Dinas Kesehatan Jembrana ke Laboratorium BPPOM Denpasar. Pasalnya di Kabupaten Jembrana hingga kini tidak memiliki labotratorium.

“Sampel makanan sudah kami kirim ke BPPOM Denpasar, dua minggu lagi baru diketahui penyebabnya” ujar Kadis Kesehatan Jembrana dr. Putu Suasta, dikonfirmasi Jumat (13/11).

Menurutnya, dilihat dari gejala klinis, keracunan sebelas warga tersebut disebabkan oleh bakteri, bukan karena sat kimia. Sementara untuk mengetahui jenis bakterinya pihaknya menunggu hasil laboratorium. Namun itu pun jika jenis bakterinya diketahui.

“Kasus ini pernah terjadi di SMKN 3 Negara, sampai sekarang juga tidak diketahui jenis bakterinya” imbuhnya.

Saat ditanya sebagai penyebab utama, dr Suasta tidak berani menjustice. Karena menurutnya bakteri bisa disebabkan dari berbagai sebab, seperti makanan yang tidak bersih, tangan kotor, bersin dan penyebab lainnya.

“Memang tidak langsung dapat dirasakan. Tapi setelah dua jam lebih baru bisa dirasakan setelah terjadi reaksi yang mengeluarkan toxin” ujar Suasta.

Disisi lain, kondisi pemilik rumah Wayan Supriana sudah membaik. Ia sebelumnya mengalami muntah-muntah hingga harus dirawat di RSUD Negara. “Kondisinya sudah membaik. Hari ini ia sudah bisa makan. Kemungkinan besok pagi ia sudah bisa pulang” terang Direktur RSUD Negara, dr Made Dwipayana.MT-MB