Moskow, (Metrobali.com) –

Moskow, Selasa (8/4), menuduh NATO mempertahankan mental “Perang Dingin” sehubungan dengan keputusan Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu membatasi akses diplomat Rusia ke markas besarnya.

“Kami menyatakan bahwa informasi mengenai tindakan tersebut diposting di laman utama jejaring resmi NATO. Kelihatannya akses diplomat Rusia ke kantor NATO adalah masalah nomor satu aliansi Atlantik Utara tersebut,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia di dalam satu pernyataan.

NATO pada Senin menyatakan semua wakil misi Rusia, kecuali pemimpinnya, wakil pemimpin dan dua staf pendukung, takkan diberi akses ke markas blok militer itu di Brussel, Belgia.

Selain itu, diplomat lain Rusia harus lebih dulu memberitahu NATO mengenai kunjungan yang mereka rencanakan, mendaftar saat tiba dan dikawal oleh staf keamanan selama kunjungan tersebut, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu.

Moskow menyaakan langkah pembatasan semacam itu “sekali lagi mengkonfirmasi bahwa aliansi tersebut tak mamu mengatasi mental ‘perang dingin’ dan memilih bahasa sanksi dibandingkan dengan dialog”.

Hubungan antara Rusia dan NATO telah tegang setelah serangkaian peristiwa di Ukraina, yang telah mengarah kepada perpecahan negeri itu.

Pekan sebelumnya, NATO memutuskan untuk membekukan semua kerja sama praktis dengan Rusia, sementara Moskow mengecam tindakan tersebut dan mencapnya sebagai “keputusan sama-sama kalah”.

Wakil Tetap Rusia untuk NATO Alexander Grushko juga mengatakan pada Senin (7/4) peningkatan kehadiran militer Barat di negara Eropa Timur akan “sangat merusak sistem kewajiban timbal-balik antara Rusia dan NATO”.

(Ant) –