Rupiah menguat

Jakarta (Metrobali.com)-

Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, melemah 44 poin menjadi Rp12.178 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.222 per dolar AS.

“Penguatan dolar AS mulai mereda setelah komentar salah satu pejabat the Fed mengemukakan bahwa kebijakan moneter AS untuk menaikan suku bunga (Fed rate) diperkirakan lebih lambat,” kata Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir di Jakarta, Senin (13/10).

Menurut dia, melemahnya perekonomian global maka akan berdampak pada laju inflasi di Amerika Serikat sehingga hal itu dapat menjadi penahan bagi bank sentral AS untuk menaikan suku bunganya.

“Salah satu acuan utma the Fed menaikan suku bunga yakni lapangan pekerjaan dan inflasi 2,0 persen,” katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, data perdagangan Tingkok bulan September yang telah rilis dinilai cukup positif yakni ekspor Tiongkok yang mengalami lonjakan. Untuk selanjutnya, investor kembali akan di suguhkan oleh data “foreign direct investments” Tiongkok pada hari Selasa (13/10) waktu setempat.

“Positifnya data Tiongkok itu akan berdampak kepada indonesia sebagai salah satu mitra dagang, sehingga kinerja rupiah dapat kembali positif,” katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, investor masih khawatir dengan resiko politik Indonesia yang masih terus membayangi kinerja rupiah.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin (13/10) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.202 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.207 per dolar AS. AN-MB