Romo Evensius Dewantara
 Romo Evensius Dewantara
Nusa Dua, (Metrobali.com) –
Raja Salman telah tiba di Bali sejak kemarin sore pukul 17.53 WITA di Bandara Ngurah Rai. Begitu tiba di bandara, ia disambut berbagai pihak mulai Menteri Pariwisata, Kapolda Bali, Gubernur Bali, Pangdam IX Udayana dan sejumlah tokoh lintas agama. Begitu tiba, Raja Salman menyalami mereka satu persatu. Namun, Raja Salman nampak kaget begitu menyalami perwakilan dari Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa, Romo Evensius Dewantara‎. Raja Salman sempat tertegun. Perbincangan antara mereka pun terjadi.
Romo Venus, sapaan karib Romo Evensius Dewantara menjelaskan, saat penyambutan formasi para penyambut sudah diatur sedemikian rupa. Romo sendiri sudah mempersiapkan diri. “Saya sudah mempersiapkan diri jika saya akan memberikan sesuatu ke beliau (Raja Salman). Saya ucapkan ahlan wasahlan Ya Malik kepada beliau begitu menyalami saya,” kata Romo Venus‎, di Nusa Dua, Minggu 5 Maret 2017.
Raja Salman heran. Langkahnya terhenti di hadapan Romo Venus. “Dia heran. Dia lihat saya terus. Lalu dia sentuh jubah saya tepat di dada. Dia lalu bilang ‘Anda Katolik ya’,” kata Romo Venus menceritakan perbincangannya dengan Raja Salman.
Pertemuan itu, Romo Venus melanjutkan, berlangsung begitu singkat hanya sekitar tiga menit. Tak ada perbincangan lanjutan antara dirinya dengan Raja Salman. Namun, katanya, terpancar raut muka kaget tetapi bahagia terhadap Romo Venus.
“Mungkin Raja Salman heran, kok bisa ngomong bahasa Arab. Saya tidak menyangka raja kaget dengan saya. Saya sendiri begitu senang bisa bertemu raja,” katanya.
Romo Venus merupakan pastor Paroki di Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa di kompleks Puja Mandala Nusa Dua. Di kompleks tersebut, selain berdampingan dengan masjid, gereja juga berdampingan dengan empat rumah ibadah lainnya. Romo Venus merupakan alumnus universitas di Kairo. Ia mengambil jurusan spesialisasi Islamologi selama 1 tahun pada tahun 2002 hingga 2003.‎ Setelah itu, Romo Kembali lagi untuk memperdalam pendidikan Islamologinya selama dua tahun. (Laporan Bobby Andalan)