Padi rebah di Subak Tamblang Desa Dangintukadaya, Jembrana

Padi rebah di Subak Tamblang Desa Dangintukadaya, Jembrana/MB

Jembrana (Metrobali.com)-

Sejumlah petani di Subak Tamblang di Desa Dangitukadaya, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, terancam gagal panen. Pasalnya puluhan hektar sawah dengan padi siap panen rebah setelah diterjang angin kencang disertai hujan. Akan kondisi tersebut sejumlah petani mengaku pasrah.

Informasi dari sejumlah petani, padi rebah nyaris terjadi diseluruh petak sawah di Subak Tamblang yang memiliki luas sekitar 54 hektar. Padi rebah mulai terjadi sejak sepekan belakangan.

Meskipun masih bisa dipanen, namun dipastikan hasil yang didapat tidak maksimal, karena rontok. Kondisi tersebut juga mengakibatkan harga turun karena kwalitas gabah kurang baik.

Gede Sudana (45), salah seorang petani yang mengaku memiliki garapan sawah seluas 50 are mengaku merugi. Pasalnya padi siap panen miliknya yang sebelumnya dipanjer saudagar gabah seharga Rp.280 ribu per are setelah diketahui rebah dipotong Rp.50 ribu sampai Rp.100 ribu setiap arenya.

“Potongannya tergantung tingkat kerusakan padi. Yang tahu (padi rusak atau tidak) saudagarnya. Saya juga bingung” ujarnya, Kamis (16/6).

Kondisi tersebut dibenarkan petani lainya, Gus Radnyana (46).  Menurutnya kalau padi siap panen remah, umumnya petani tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya kalau dipanen sendiri, ongkos panennya sangat mahal dan petani tambah merugi.

“Dipanen sendiri rugi, dijual juga rugi. Kami (petani) hanya pasrah” ujarnya. MT-MB