Karangasem (Metrobali.com)-

Warga Banjar Dinas Cangwang, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem mengeluh mendapatkan beras raskin yang tidak layak. Selain berbau, beras raskin tersebut berwana kuning sehingga warga enggan memasak beras bantuan tersebut dan memilih menkomsumsi nasi ubi. Keluhan dan rasa kecewa itu disampaikan Kepala Banjar Dinas Cangwang, I Nengah Sutriyasa kepada Ketua DPRD Karangasem, I Gede Dana, saat menginap disalah satu rumah warga, pada Mingggu (1/12).

Menurut Sutriyasa, karena beras yang tidak layak konsumsi itu, sebagain warga penerima raskin memilih tidak memasak beras itu. Padahal, warga penerima raskin juga harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1.600  dalam setiap kilonya. “Berasnya berbau, gempur serta berwarna agak kekuningan, mungkin beras diisi bahan pengawet, warga memilih tidak memasak beras raskin itu,” ujar Sutriya di hadapan Gede Dana, malam itu.

 Selain warga menerima beras raskin tak layak, Sutriya menceritakan bahwa banjar dinas yang dipimpinnya saat ini memiliki jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) sebanyak 81 KK dari jumlah penduduk mencapai 149 KK yang sebagian besar profesi penduduk menggantungkan hidupnya dari bertani kebun, peternak serta buruh bangunan. “Selama ini memang banjar dinas Cangwang jarang mendapat sentuhan program dari pemerintah,” ucapnya.

  Mendapat keluhan warga, Gede Dana berjanji akan segera memanggil pihak penyalur beras raskin tersebut. Gede Dana juga sangat menyesalkan raskin yang diberikan kepada warga tidak layak komsumsi. “Semestinya karena beras ini merupakan bantuan pemerintah, mestinya dikasi yang berkwalitas, jangan yang seperti ini, kasian masyarakat kecil, semestinya pemerintah memberikan perhatian lebih bagi warga yang tinggal di daerah terpencil,” ujar sambung Dana. BUD-MB