20140808_121010_resized

Denpasar (Metrobali.com)-

Band RAN yang digawangi Rayi, Asta dan Nino, ditemui di sebuah hotel di kawasan Sanur, Denpasar, Jumat, (8/8) siang berbagi cerita soal perjalanan karirnya. Ternyata band yang telah memiliki 4 album ini sudah berusia 8 tahun.

 

Menurut Nino tak mudah untuk mempertahankan kebersamaan yang dibangun diantara personilnya. Diluar aktivitas mereka menyanyi dan bergabung dalam satu band, RAN mengaku solid karena mereka juga bersahabat. Komunikasi yang dibangun antara Rayi, Asta dan Nino ini menggunakan komunikasi yang sangat intens.

 

“Kita sih menggunakan kedekatan emosi yang dibangun aja diantara kita, kan kita juga bersahabat jadi kalau melihat GIGI atau KAHITNA yang masih eksis aku pikir kita juga bisa mempertahankan RAN entah sampai kapan, ” aku Nino.

 

Kedatangan mereka ke Bali, dalam rangka roadshow sehari untuk berpentas di acara Pansy yang diselenggarakan oleh SMU 8 di Kertalangu, Jumat (8/8) malam.

 

Mungkin banyak kawula muda yang bertanya-tanya kemana saja RAN selama ini, Nino dan Rayi mengaku bukannya mereka menghilang dari peredaran namun mereka lebih banyak memilih acara-acara off air dibandingkan on air di televisi.

 

“Kita juga lebih memilih berpromosi di radio karena kalau radio saya pikir lebih efektif karena langsung didengar,” jelas Rayi.

 

Nino menambahkan RAN tak pernah mengikuti arus trend musik saat ini, namun mereka lebih memilih untuk menciptakan sesuatu yang baru. Seperti pada salah satu lagu di album keempatnya yaitu Hari Baru, dengan single yang berjudul Dekat di Hati. Menurutnya, animo pencinta musik di kota Jakarta masih bagus sehingga dia berharap hasil penjualan album baru mereka bisa meraup sukses.

 

“Penjualan album itu menurut saya bukan tolak ukur, semua band sekarang pasati menyadarinya kalau tahun sekarang itu adalah tahun yang buruk dalam industri musik kita, semua pasti mengalami penurunan, ini kalau tidak disikapi lebih lanjut pastinya mungkin akan tenggelam makanya kita nggak pernah ikuti trend kita lebih suka menciptakan yang baru itu yang buat kita bertahan,” urai Nino yang kini menginjak usia 27 tahun ini.

 

Karenanya, Rayi, Asta dan Nino mengakui jika komunikasi itu sangat pentimg untuk membangun dan mempertahankan eksistensi sebuah band, berkaca pada band sekelas GIGI atau KAHITNA yang masih eksis di kancah musik tanah air. RAN pun berharap yang sama dan komunikasi menurut mereka adalah point utama dalam mempertahankan musikalitas mereka di industri musik Indonesia. SIA-MB