Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan penambahan 100 desa penerima program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara melalui alokasi APBD Perubahan 2013 tidak terkait dengan kepentingan politik jelang pilkada, 15 Mei mendatang. Ini murni program pro Rakyat. Pemprov Bali hanya menjalankan amanah anggota DPRD. Ini perjuangan yang suci dan bertujuan untuk mensejahterakan rakyat.

Pastika usai memaparkan visi misi sebagai Cagub Bali di Denpasar, Minggu (28/4), mengatakan bahwa rencana pemberian dana tiap desa sebesar Rp1 miliar dan dana operasional Rp20 juta lewat program Gerbangsadu Mandara pada tahun ini sudah berdasarkan perhitungan kondisi keuangan daerah.

Walaupun belum mendapat persetujuan DPRD Bali, dia mengaku berani sudah memanggil dan menyosialisasikan kepada 100 kepala desa calon penerima program dengan alasan untuk kepentingan rakyat.

“Itu untuk rakyat kok tidak berani? Saya sudah hitung uangnya ada. Jadi, kalau Pilkada Bali satu putaran, uang yang untuk pilkada selebihnya sekitar Rp75 miliar. Ditambah efisiensi yang lain-lain sehingga akan punya uang Rp100 miliar, uang itu digunakan untuk rakyat supaya lebih cepat majunya,” katanya.

Belum mendapat persetujuan DPRD Bali, kata Pastika, karena memang RAPBD Perubahan 2013 belum dibahas. “Akan tetapi, harus dimulai sejak awal karena harus direncanakan dengan baik, desa itu harus membuat rencana,” ujarnya.

Menurut dia, rencana yang disusun desa harus melihat potensi daerah yang dimiliki, dan itu tidak gampang.

“Mereka harus belajar dahulu, potensinya apa, dilakukan verifikasi, ada pendamping sehingga uangnya tidak hilang. Saya berpikir hanya untuk rakyat, benar-benar untuk rakyat,” ucapnya.

Sengaja 100 kepala desa calon penerima program dikumpulkan, kata dia, supaya mereka bisa bersiap-siap karena jika tidak mendapatkan dana itu tahun ini, pastinya pada tahun 2014.

“Seluruh desa di Bali akan dapat. Apalagi hasil evaluasi dari 82 desa yang sudah menerima, semuanya berlangsung baik dan sangat bermanfaat,” katanya.

Ia mencontohkan perajin anyaman bambu tidak perlu meminjam uang dari rentenir, tetapi cukup menggunakan uang itu dengan bunga yang sangat rendah.

Dikatakan 100 desa yang akan menerima dana Gerbangsadu Mandara tahun ini rata-rata dengan tingkat kemiskinan di atas 25 persen. Pada tah 2014, dirancang untuk desa dengan tingkat kemiskinan 15–25 persen dan tahun berikutnya dari 5–15 persen.

“Itulah strategi pembangunan, bertahap, berjenjang, dan berlanjut,” tegas Pastika.