pramusti bali-ade rai

 

Denpasar (Metrobali.com)-

Perrhimpunan persatuan artis penyanyi, musisi, pencipta lagu dan insan seni Bali, disingkat Pramusti Bali bakal menggebrak panggung terbuka Ardha Candra (arts centre) Bali, Denpasar, Sabtu (9/8) nanti. Dalam peragaan dan pementasan seni budaya Bali Mandara Mahalango.

Menariknya, konser kolosal terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya atau tiket tanda masuk alias gratis. Ini tentunya sebagai upaya untuk mengapresiasi semangat kreatif dan inovatif para seniman di bidang musik sekaligus memuaskan hasrat dan keinginan fans fanatiknya, para pencinta musik Bali dari berbagai lapisan masyarakat dengan artis idolanya secara langsung.

Dalam aksi panggungnya, organisasi sosial kemasyarakatan yang telah berkiprah di blantika musik Bali semenjak 23 Juni 2004 silam ini akan menyajikan sebuah seni pertunjukan kolosal berupa pentas musik lintas generasi dari masa ke masa bertajuk Gita Harmoni. Melibatkan ratusan penyanyi solo, duo, trio dan termasuk belasan grup band. Mulai dari era tahun 80-an hingga masa terkini.

Adapun para artis penyanyi, musisi, pencipta lagu, dan insan seni Bali yang terlibat dalam konser kolosal Gita Harmoni ini di antaranya Widi Widiana, Panji Kuning, Eka Jaya, Ayu Saraswati, Yan Se, De Alot, De Antoni, Bayu KW, Agung Wirasutha, Ray Peni, Eka Badeng, 3G, dan Mang Senior, serta termasuk penyanyi lawas era tahun 1980-an seperti Tut Bimbo, Yan Bero, dan De Pengkung. Selain itu, dari grup band terkini, yang terdiri atas Lolot’N Band, Bintang, Nanoe Biroe, [XXX], dan KIS.

Di samping itu, akan dimeriahkan penampilan penyanyi anak-anak dari Sanggar Eka Mahardika Putra, yang membawakan lagu Bali seperti Ratu Anom, Goak Maling, serta Ambu Putih, sebuah lagu Bali anak-anak yang sangat populer di awal tahun 2000-an.

Ketua Pramusti Bali, I Gusti Ngurah Murthana, yang akrab disapa Rahman, mengatakan bahwa konser kolosal lintas generasi ini termasuk sangat spesial karena melibatkan beragam aliran musik di era tahun 1970-an, yang sempat mengorbitkan nama band ternama saat itu, yakni Putra Dewata pimpinan Anak Agung Made Cakra. “Sebagai wujud kepedulian dalam menggeliatkan denyut nadi kehidupan blantika musik Bali di masa datang tentunya,” harapnya.

Diakuinya, meskipun tidak semua penyanyi aslinya dapat ditampilkan dalam kesempatan ini, karena terkendala waktu kesibukan masing-masing ataupun sudah tiada. Tapi, pihaknya tetap berupaya maksimal menampilkan artis penyanyi yang sempat populer di zamannya, sebagai penanda kejayaan blantika musik Bali selama ini. Di antaranya lagu Kusir Dokar, Bungan Sandat, Kidung Kasmaran yang sempat dipopulerkan oleh mendiang Okid Kres. Lagu ini akan dibawakan oleh Eka Badeng bersama penyanyi trio, 3G.

Lebih jauh, produser Jayagiri Pro ini, mengatakan bahwa seluruh anggota Pramusti Bali yang terlibat baik solo maupun kelompok musik/grup band telah diseleksi secara selektif berdasarkan situasi dan kondisi serta durasi waktu tampil sesuai ketentuan panitia dalam hal ini Disbud Bali. Karena itu, dia menekankan supaya para artis penyanyi, musisi, pencipta lagu, dan insan seni Bali yang telah tercatat dalam agenda kegiatan peragaan dan pementasan seni budaya Bali Mandara Mahalango ini tetap dapat menunjukan kreativitas terbaiknya dan senantiasa menjunjung tinggi semangat ngayah tulus iklas tanpa pamrih. Sebagai upaya saling menjaga dan memajukan kreativitas berkesenian secara harmonis serta sekaligus media introspeksi diri. “Demi kebesaran Pramusti Bali dan kejayaan blantika musik Bali di masa datang tentunya,” tandasnya.

Sekadar mengingatkan, sebelumnya, Pramusti Bali telah sukses menggebrak panggung terbuka Ardha Candra (arts centre) Bali, Denpasar dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-36 tahun 2014, Jumat (4/7) lalu. Saat itu, sejumlah artis penyanyi, musisi, pencipta lagu dan insan seni Bali tampil berkolaborasi membawakan garapan andalannya, yakni garapan seni pertunjukan kolosal Drama Musikal Mahabrata berjudul Arjuna Sangsaya, yang menggugah semangat sportivitas, kemajemukan, kedamaian, dan ketulusan serta keteladanan bagi para elite politik penguasa pemangku kebijakan dalam birokrasi pemerintahan termasuk warga masyarakat terutama dari kalangan seniman atau pencinta seni budaya. Garapan diiringi orkestrasi musik, yakni perpaduan gamelan pentatonik Bali dan musik modern atau kontemporer. WB-MB