Denpasar (Metrobali.com)-

Kepolisian Daerah Bali mengklarifikasi jumlah korban tewas akibat kecelakaan bus yang mengangkut wisatawan China di Pecatu, Kabupaten Badung, Bali, pada Senin (18/11) menjadi enam orang yang semula disebutkan tujuh orang tewas.

“Kami catat ada penambahan satu orang tewas di BIMC Nusa Dua. Ternyata korban tewas itu dibawa ke RS Sanglah dan dicatat dua kali,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Bali, Komisaris Besar Beno Lauhanapessy di Denpasar, Selasa (19/11).

Hal tersebut menimbulkan kesimpangsiuran jumlah korban meninggal dunia yang disebutkan di sejumlah media lokal di Pulau Dewata.

Keenam korban tewas tersebut terdiri dari dua orang warga negara Indonesia dan empat orang turis China.

Korban tewas tersebut yakni sopir bus Agus Bahtiar Usman (37) yang berasal dari Kampung Kajanan, Buleleng, Bali dan Prikita Ester Susilo Budi Harjojo (40) beralamat di Denpasar.

Sedangkan empat turis China yang meninggal dunia yakni Boasheng Liu (55), Ding Guo Zeng (52), Qin Ping Zhao (56), Jin Li Zhao (50) yang semuanya telah dititipkan sementara di RSUP Sanglah.

Sementara itu sembilan orang turis dari negeri Tirai Bambu itu masih dirawat intensif di tiga rumah sakit berbeda di rumah sakit di Nusa Dua, Kuta, dan Kedonganan di Jimbaran.

Sebagian besar korban mengalami luka pada bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya.

Sebelumnya 13 wisatawan asal China itu mengunjungi Pantai Suluban, Pecatu pada Senin (18/11) siang.

Peristiwa kecelakaan terjadi saat bus berwarna abu-abu metalik dengan nomor polisi DK-9251-A itu hendak melanjutkan perjalanan menuju objek wisata Pura Uluwatu.

Namun naas, bus yang dikemudikan Agus tidak mampu melewati tanjakan dan secara tiba-tiba mesin mati sehingga meluncur mundur dan menghantam pembatas jalan sebelum terjun bebas ke jurang sedalam 20 meter sekitar pukul 15.00 Wita. AN-MB