albertus

Denpasar (Metrobali.com)-

Kepolisian Daerah Bali menyiagakan sedikitnya 6.000 personel untuk mengamankan sejumlah stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU) termasuk depo menjelang kenaikan harga BBM.

“Kami turunkan 6.000 personel. Kami amankan dengan strategi dan teknis taktik yang kami miliki,” kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu di Denpasar, Senin (10/11).

Menurut dia, selain di SPBU dan depo BBM, pihaknya juga akan mengawasi apabila ada upaya penimbunan BBM bersubsidi yang dicurigai digunakan oknum tertentu untuk meraup keuntungan.

Khusus pengamanan SPBU, mantan Kepala Polda Bengkulu itu menyatakan bahwa pengamanan akan dilakukan di kawasan strategis yang rawan dan kerap terjadi antrean panjang.

Meski demikian pihaknya belum menurunkan personel tersebut karena situasi Pulau Dewata saat ini masih aman.

“Kalau situasi rawan, kami akan laksanakan pengamanan. Situasi saat ini masih ‘hijau’,” imbuhnya.

Menjelang kenaikan harga BBM yang belum diketahui kapan akan diumumkan pemerintah, sejumlah stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU) di sejumlah titik di Bali mengalami keterbatasan stok.

Titik-titik SPBU itu bahkan tersebar di sejumlah kawasan vital seperti dari sepanjang jalur Denpasar menuju Singaraja dan jalur wisata lain.

Meski demikian Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM di Pulau Dewata masih aman dan termasuk ketersediaan BBM di Bali.

Kondisi tersebut disebabkan oleh tingginya jumlah konsumsi masyarakat sehingga menyebabkan stok cepat habis.

Pertamina mencatat konsumsi BBM jenis premium bahkan melonjak hingga 10 persen sedangkan solar mencapai sembilan persen. AN-MB