PKS-PKB Tegang

Denpasar (Metrobali.com)-

Masa Pencoblosan yang berlangsung secara serentak di seluruh Indonesia khususnya di Bali ternodai oleh adanya pelanggaran pemilu berupa intimidasi.

Intimidasi diduga dilakukan oleh salah satu parpol islam yaitu PKS. Menurut Kamal, salah satu warga RT 08 Dusun Kampung Jawa,  Desa Wanasari, Denpasar Utara mengungkapkan jika PKS melalui satgasnya telah memaksa warga untuk memilih parpol PKS dengan dalih menakut-nakuti warga.

“Isu tersebut seperti listrik akan dipadamkan, paving di seluruh gang akan dibongkar dan akan terjadi pertumpahan darah jika PKS tidak menang di kampung Jawa, isu ini buat warga takut makanya banyak warga memilih tidak mencoblos karena takut,” katanya di Pondok Pesantren Darunajah, Dusun Kampung Jawa, Desa Wanasari, Denpasar Utara, Rabu (9/4).

Bahkan yang lebih menakutkan, ormas tersebut dengan nada ancaman menghimbau warga agar memilih PKS. Seperti diketahui, sehari sebelumnya ada dua TPS di desa tersebut, yang sengaja dipindahkan oleh panwaslu dengan alasan tidak jelas.

“TPS 30 dan 31 dipindah jadi satu ke TPS 29 pada detik-detik menjelang pencoblosan. Sekarang jadi satu di SD 9,” ungkap Kamal.

Dikonfirmasi kepada Ketua DPW PKS Bali, Haji Mudjiono membantah keras jika pihaknya melakukan intimidasi kepada warga desa Wanasari.

“Saya tidak mau menanggapi hal yang jelas-jelas mereka tidak tahu bagaimana perjuangan saya di desa itu, memang dulu saya masuk ke desa itu atas dorongan orang tua Munajat dan asal kalian tahu Munajat itu caleg PKB yang sekarang maju ke Pileg, jadi siapa sebenarnya yang menikam kalian seharusnya bisa baca itu,” bebernya saat memberikan klarifikasi langsung kepada wartawan, hari itu juga, (Red, Rabu (9/4)).

Sebagai informasi Munajat juga saat di tempat kejadian membeberkan jika PKS selain mengintimidasi juga memberikan bukti jika salah satu caleg PKS melakukan serangan fajar dengan memberikan uang kepada warga sebesar Rp40 ribu. WIDS-MB