Jembrana (Metrobali.com)-

Petugas gabungan Badan SAR Nasional dan kepolisian kesulitan mengevakuasi korban tewas kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, Bali, Minggu (22/9).

Petugas membutuhkan waktu selama lima jam untuk mengeluarkan jasad M Kuncoro (16) dari dalam kokpit truk trailer yang tercebur ke Sungai Hyang Cerik, Desa Candikusuma, Kabupaten Jembrana.

Kernet truk nomor polisi B-9264-JF itu tewas di tempat kejadian saat truknya tercebur sungai, sedangkan Saiful Ari Hamzah, sopir, mengalami patah tulang.

“Karena truknya jatuh terbalik ke sungai, korban terjepit sehingga tidak mampu menyelamatkan diri. Kondisi itu membuat kernet terendam air sungai dan tidak bisa bernafas,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jembrana AKP Heri Supriawan.

Setelah berhasil dievakuasi, jasad korban langsung dilarikan ke RSUD Negara.

“Untuk truknya, masih kami usahakan agar bisa diangkat ke darat. Ini cukup sulit karena besar dan berat,” ujar Heri.

Sementara itu, Saiful mengaku tak bisa mengendalikan truknya saat ada kendaraan dari arah Denpasar yang mendahuluinya saat melintasi jembatan.

“Saya berusaha menghindari kendaraan tersebut, tapi malah menabrak pembatas jembatan sampai truk tercebur ke sungai,” katanya.

Saat menghindari kendaraan yang menyalipnya, tutur dia, bagian kiri truknya menabrak pembatas jembatan hingga roda truk melewati badan jalan.

“Saat saya coba banting kemudi ke kanan, truk malah terbalik dan masuk ke sungai,” ujarnya.

Menurut dia, Kuncoro yang tewas dalam kecelakaan itu merupakan adik kandungnya. Mereka berdua berasal dari Jakarta. AN-MB