IMG-20160608-WA0013
Petugas Sampah DKP Kota Denpasar diikat di bawah tiang listrik di Puri Kesiman, tanggal 29 Mei 2016.
Denpasar (Metrobali. com)-
Petugas sampah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar diikat di Puri Kesiman. Petugas sampah itu diikat langsung oleh pengelingsir Puri Kesiman AA Kusuma Wardana di bawah tiang listrik dengan tali rapia tanggal 29 Mei 2016.
Hal itu dikatakan AA Kusumawardana ketika diminta konfirmasinya Rabu (8/6) di Puri Kesiman. Tindakan yang dilakukan ini, kata Kusumawardana memberi pelajaran bagi para petugas sampah agar tidak sembarang tempat membuang sampah. ”Masak Puri Kesiman dipakai tempat pembuangan sampah,” kata Kusumawardana.
Atas kejadian pengikatan petugas sampah DKP Kota Denpasar itu, AA Kusuma Wardana pengelingsir Puri Kesiman sejak tanggal 29 Mei 2016 telah mebiseka menjadi ”sampah”. “Biseka Sampah ini ada kaitannya dengan fenomena unik yang terjadi di Puri Kesiman di mana puri kini telah beralih fungsi yakni sebagai tempat pembuangan sampah, ” kata Kusumawardana.
IMG-20160608-WA0014Petugas sampah diikat/MB
Pengelingsir Puri Kesiman ini menceritakan bahwa ada seorang petugas sampah dari DKP Kota Denpasar yang membuang sampah di pojok kiri Puri Kesiman. Kusumawardana pun menanyakan kepada petugas sampah kenapa membuang sampah ke Puri? Petugas itu mengatakan diperintah oleh yang mengaku satgas sampah Kelurahan Kesiman untuk membuang sampah ke puri.
Mendengar jawaban petugas seperti itu tanpa panjang lebar diikatlah petugas DKP Kota Denpasar oleh Turah Kusumawardana dengan tali rapia di tiang listrik. Petugas DKP itu diikat selama 5 jam dari pukul 06. 30 s.d 11. 00 wita. Petugas itu pun meronta ronta dan memanggil-memanggil atasannya.
IMG-20160608-WA0016Sampah menumpuk di pojok kanan Puri Kesiman/MB
Masih menurut Turah,  atasan petugas DKP kota Denpasar pun datang dan meminta maaf kepada diringa. “Permintaan maaf pun saya tolak karena permintaan maaf bukan pada tempatnya,  ” kata Kusumawardana.
“Saya minta datang Wali Kota IB Rai D. Mantra ke Puri untuk melihat langsung,  tapi sayang beliau sedang tugas ke Jakarta,  ” katanya.
Maka atas fenomena itu,  lanjut Kusumawardana sejak saat itu menyatakan dirinya jadi sampah. “Puri kini sudah menjadi alih fungsi.  Berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah, ” kata Kusumardana.
Sampah menurut Turah memang terkesan kotor. Namun jika dikelola dan diolah dengan baik maka akan berguna bagi masyarakat.  “Ini sangat penting bagi media edukasi pemerintah dan masyarakat. RED-MB