Denpasar (Metrobali.com)-

PT Pertamina (Persero) Cabang Pemasaran Denpasar, Bali, menyatakan bahwa tingkat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) gas di Pulau Dewata masih tergolong minim yakni berkisar 40 liter per hari.

“Sejak diluncurkan Oktober 2013, konsumsi vi-gas (“vehicle gas”) mencapai rata-rata 40 liter per hari,” kata Sales Executive Domestic Gas Rayon VIII PT Pertamina Cabang Pemasaran Denpasar, Achmad Rifqi di Denpasar, Jumat (9/1).

Dia menjelaskan bahwa vi-gas tersebut dinilai lebih hemat dibandingkan harga BBM yang saat ini biasa digunakan di antaranya premium dan solar.

Saat ini harga vi-gas per liternya mencapai Rp5.100 jauh lebih murah dibandingkan harga jenis premium yang saat ini mencapai Rp7.950 untuk harga di Bali.

Selain ekonomis, vi-gas juga dinilai ramah lingkungan yang merupakan campuran propane (C3) dengan butane (C4) yang telah disesuaikan dengan spesifikasi kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar bensin.

Pertamina, kata dia, menargetkan penggunaan vi-gas seluruh Indonesia mencapai 3.000 hingga 5.000 unit kendaraan pada tahun 2014.

“Kalau tahun 2014, kami bisa menargetkan tiga kali lipat tetapi itu disesuaikan dengan permintaan pasar,” imbuhnya.

Untuk itu pihaknya mendorong masyarakat atau kalangan usaha jasa transportasi untuk beralih menggunakan bahan bakar gas tersebut.

Namun terkait dengan ketersediaan stasiun pengisian bahan bakar minyak jenis gas (SPBBG) di Pulau Dewata juga masih belum terlalu banyak yakni baru tiga stasiun.

Ketiga stasiun itu terletak di Nusa Dua dan Mengwi, Kabupaten Badung dan di Jalan Hayam Wuruk Denpasar.

“Untuk penambahan SPBBG itu kami harus melihat animo masyarakat, jika animo besar maka kami akan menambah SPBBG,” katanya.

Untuk menggunakan BBM gas tersebut, kendaraan harus menggunakan konverter kit yang dihubungkan dengan tabung untuk menjalankan mesin.

Saat ini sejumlah perusahaan jasa transportasi khususnya pariwisata sudah mulai tertarik menggunakan vi-gas. AN-MB 

activate javascript