Baghdad, (Metrobali.com) –

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, radikalisme merupakan ancaman potensial terhadap semua negara bahkan Amerika Serikat dan memperkuat stabilitas politik di Irak diperlukan untuk menghadapi teroris.

Zarif, yang berada di Irak untuk membahas isu-isu kepentingan bersama dengan para pejabat setempat, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Irak Hushiar Zebari pada Ahad.

Dalam pertemuan tersebut, Zarif mengatakan situasi yang menyedihkan di Irak dan kejahatan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok teroris telah menciptakan kondisi yang mengerikan, tetapi situasi ini akan memberikan kesempatan bagi konvergensi antara kelompok-kelompok politik yang berbeda untuk melawan ancaman tersebut.

Dia mengatakan dalam kontak dengan para pejabat Irak, dia sedang mencoba untuk memperkuat konvergensi ini.

Zarif menambahkan ancaman terorisme dan radikalisme tidak hanya untuk negara-negara regional, tetapi merupakan potensi ancaman terhadap kelompok-kelompok dan bahkan Amerika Serikat.

Dia mengatakan tindakan berani dari Nuri al-Maliki mengambil dalih terakhir dari orang lain dan membuktikan peran yang tak terlupakan dalam menghadapi terorisme, khususnya dalam dua bulan terakhir.

Menlu Iran menggarisbawahi bahwa kejahatan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS/IS) Telah mencantumkan semua kelompok baik Sunni, Syiah ataupun Kurdi, Izadi dan Sabean, sehingga semua kelompok etnis dan agama sepakat tentang konfrontasi dengan kelompok teroris.

Dia menyatakan Iran siap untuk membantu memperkuat tren politik di Irak dan kerja sama di berbagai bidang dalam rangka hubungan bilateral.

Zarif juga membahas memfasilitasi kunjungan peziarah Iran ke situs suci di Irak.

(Ant) –