earth_hour-2015-b

Denpasar,  (Metrobali.com) –

Pemerintah Kota Denpasar mendukung gerakan “Earth Hour” 2015 yang diselenggarakan Sabtu malam di Lapangan Puputan Badung, Bali.

Koordinator acara “Eart Hour” Kota Denpasar Ika Juliana di Denpasar, Sabtu (28/3), mengatakan gerakan itu sebagai upaya menghemat energi dan mengurangi polusi udara akibat pencemaran karbondioksida.

Ia mengatakan WWF pertama kali diselenggarakan 2007. Saat itu, 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan memadamkan semua lampu yang tidak diperlukan.

Setelah Sydney, beberapa kota di seluruh dunia ikut berpartisipasi pada “Earth Hour 2008” dan di Indonesia mulai pada 2009 di Jakarta dengan mematikan listrik di Bundaran Hotel Indonesia.

Ika Juliana mengatakan dengan mematikan lampu selama satu jam yang diilustrasikan dari 10 persen penduduk Jakarta dengan mematikan dua lampu saja selama satu jam, setara menghemat energi 300 megawatt.

Hal itu dapat diakumulasikan dengan mengistirahatkan satu pembangkit tenaga listrik yang sama dengan menghidupkan listrik 900 desa dan mengurangi emisi lebih kurang 267 ton karbondioksida. Hal itu merupakan daya serap untuk 267 pohon dengan oksigen untuk 534 orang.

Ia mengatakan kegiatan “Earth Hour” dimeriahkan dengan aktivitas “Night Run 7 kilometer di 7 Region di Indonesia dengan tagline ‘7 Region 7 Cause 7 K” bersama Indorunners.

“Ada tujuh regional yang berpartisipasi mengadakan selebrasi ‘Earth Hour’ di Indonesia, mengangkat tujuh isu utama perubahan iklim dan lari sejauh tujuh kilometer. Dan di Denpasar sendiri dengan mengangkat tema ‘Ini Aksiku! Napi Aksi Ragane?’ nanti akan diadakan kampanye keliling Lapangan Puputan Badung untuk mengajak masyarakat melaksanakan ‘Earth Hour’ dengan membawa ‘human banner’, stiker, dan pin,” ujarnya.

Ika Juliana menjelaskan “Switch off Earth Hour” Denpasar dilakukan pada pukul 20.30 Wita hingga pukul 21.30 Wita di kawasan Patung Catur Muka sebagai ikonnya. Acara itu juga dimeriahkan penampilan band indi “Pygmos, Band SOS, Bayu Cuaca, dan Stand Up Comedy”.

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mendukung gerakan “Earth Hour” karena sebagai upaya menghemat energi dan mengurangi polusi udara akibat karbondioksida.

“Kami sangat mendukung gerakan ‘Earth Hour’ ini, kami juga akan ikut memadamkan lampu di kantor wali kota dan di kawasan Patung Catur Muka selama satu jam pada jam yang telah ditentukan, karena adanya ‘save energy ‘untuk masalah hemat energi dan untuk isu-isu perubahan iklim,” katanya. AN-MB