Tabanan (Metrobali.com)-

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, Bali sedang mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai upaya meningkatkan perekonomian desa dengan memanfaatkan potensi masing-masing desa secara maksimal.

“Masing-masing desa umumnya memiliki potensi besar dalam bidang pertanian dan perikanan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Asisten II Setda Tabanan, Wayan Miarsana di Denpasar, Senin (14/6).

Ia mengatakan, untuk itu pihaknya melakukan berbagai upaya dan terobosan, termasuk membuka pasar Tuak Ilang menjadi pasar ikan, namun belum berhasil menyalurkan hasil laut nelayan setempat.

“Hasil pertanian maupun laut itu semakin melimpah harganya justru semakin murah. Untuk itulah kami berencana mendorong produksi pengolahan hasil laut di Tabanan yang nantinya bisa disalurkan ke BUMdes,” ujar Wayan Miarsana.

Hasil laut yang menonjol Tabanan antara lain lobster pasir dan ikan layur. Namun untuk lobster terbentur peraturan Menteri Kelautan.

Pemkab Tabanan sedang berusaha agar peraturan khusus bisa diberlakukan di Bali, dimana ukuran lobster pasir kebanyakan di bawah 250 gram atau di bawah persyaratan tangkap dari Menteri Kelautan.

Sementara untuk ikan tawar, Tabanan mengalami peningkatan produksi untuk jenis lele dan nila. Sejumlah kelompok sudah berhasil didorong untuk membuat olahan setengah jadi dari ikan air tawar ini.

Pemkab Tabanan untuk mendorong pengembangan Badan Usaha Milik Desa mengajak sejumlah pengelola wadah perekonomian tingkat desa itu studi banding ke Surabaya, Jawa Timur, dengan harapan nantinya bisa melakukan sertifikasi bagi usaha kecil menengah (UKM), khususnya daalam bidang pengolahan ikan.

“Kami mendorong unit-unit yang membina UKM untuk mulai merintis ke arah sertifikasi untuk mendaftarkan karya intelektual wilayah Tabanan,” ujar Wayan Miarsana. AN-MB