wayan kusumawathi

Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Bali menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Galungan dan harganya tetap stabil.

“Sampai saat ini dari pemantauan kami tidak ada stok yang mengkhawatirkan dan kenaikan harga belum terjadi,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi di Denpasar, Minggu (11/5).

Dia tidak memungkiri biasanya menjelang Galungan akan terjadi kenaikan harga berbagai bahan pokok, buah dan janur. Umat Hindu di Bali akan merayakan Galungan pada 21 Mei 2014. Namun memang hingga H-10 Galungan belum terjadi kenaikan harga yang berarti.

“Selain bahan pokok seperti beras dan minyak, demikian juga dengan buah-buahan sampai sekarang belum begitu terlihat kenaikan harga,” ujarnya.

Disperindag Bali terus memantau dan mengintensifkan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota serta provinsi lainnya, terutama untuk memastikan ketersediaan beberapa kebutuhan Galungan yang didatangkan dari luar Bali.

“Sedangkan buah-buahan yang memang ada di Bali, dari perhitungan kami itu bahkan mencukupi hingga tiga bulan ke depan,” kata Kusumawathi.

Terkait dengan pengaturan masuknya buah impor ke Bali, menurut dia, disesusaikan dengan Peraturan Kementerian Perdagangan dan Perda Provinsi Bali tentang Penggunaan Buah Lokal.

“Tidak ada pembatasan buah impor secara khusus, tetapi mengikuti aturan yang sudah ada. Implementasinya sesuai dengan pasar dan berjalan sedemikian rupa dengan tidak mengesampingkan aturan yang sudah ada,” ujar Kusumawathi.

Dari pemantauan di sejumlah pasar tradisional dan modern di Kota Denpasar sejauh ini memang terlihat belum terjadi kenaikan harga buah-buahan. Di Pasar Kereneng, Denpasar, harga satu kilogram jeruk kintamani dan jeruk lumajang masih berada pada kisaran Rp15.000-18.000. Demikian juga dengan jeruk impor per kilogramnya sekitar Rp20-23 ribu dan pisang per buahnya kisaran Rp1.000.

Harga tersebut relatif tidak berubah dibandingkan dengan hari-hari normal. Kenaikan harga justru terjadi janur yang satu ikatnya sekitar Rp18.000 dari sebelumnya yang hanya Rp13.000. AN-MB