Damaskus, (Metrobali.com) –

Peluru-peluru mortir menghantam sekolah-sekolah di ibu kota Suriah Selasa menawaskan seorang pelajar dan mencederai lebih 40 orang lainnya, di antara mereka banyak anak-anak, kata media pemerintah.

Pemberontak yang berperang untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad menguasai beberapa daerah di pinggiran Damaskus dari mana mereka secara reguler melancarkan serangan-serangan mortir dan roket yang ditujukan ke daerah pusat kota.

“Seorang anak-anak tewas dan 41 lainnya, sebagian besar anak-anak, cedera akibat kena peluru-peluru mortir yang ditembakkan para teroris di sekolah-sekolah Bab Touma dan Al-Dwaila di Damaskus,” kata kantor berita SANA.

Media pemerintah dan pemerintah Suriah mnggunakan kata “teroris” untuk menyebut mereka yang berusaha menggulingkan Bashar sejak konflik itu meletus Maret 2011.

Mengutip satu sumber polisi, SANA mengatakan satu serangan menghantam satu gedung sekolah di Bab Touma, menewaskan seorang anak dan mencederai 36 lainnya, dan serangan kedua menghantam satu komplek sekolah dekat satu gereja di Al-Duwaila, mencederai lima orang lainnya.

Serangan-serangan mortir juga dilaporkan oleh kelompok pemantanau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang memberikan angka yang sama tentang jumlah korban.

Serangan-serangan pemberontak di Damaskus tengah sering ditujukan pada lokasi-lokasi di mana terdapat kedutaan-kedutaan dan fsilitas keamanan serta Kota Tua, menewaskan para warga sipil.

Di daerah-daerah lain, SOHR melaporkan sembilan orang termasuks seorong pemain sepakbola tim yunio Suriah, Tarek Ghrair, tewas Senin malam akibat kena peluru mortir di tengah kota Homs.

“Sembilan orang, termausk seorang pemain sepakbola dalam tim yunior Suriah tewas akibat kena peluru mortir di daerah-daerah Hamra dan Karam al-Shami,” kata SOHR.

Distrik itu berada dalam kekuasaan pemerintah dan SANA melaporkan bahwa Ghrair tewas akibat srangan mortir teroris”.

Di Provinsi Deir Ezzor, Suriah timur mengataan 20 petempur dari brigade-brigade Islamis dan Front Al-Nusra yang berafiliasi dengan Al Qaida tewss dalam baku tembak dengan kelompok gerilyawan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL).

Kelompok itu mengatakan 20 orang etwas dalam pertempuran untuk menguasai kota Sawar di utara provinsi itu, yang ISIL kuasai.

Al-Nusra dan kelopok oposisi lainnya telah memerangi ISIL di seluruh provinsi yang dikuasai pemberontak sejak awal tahun lalu,karena mereka marah pada tindakan kelompok itu yang membunuh para warga sipil dan pemberontak lainnya.

Pertempuran itu telah menewaskan ratusan orang dan memaksa ISIL mundur dari daerah-daerah provinsi-provinsi Aleppo dan Idlib, kendatipun mereka masih menguasai daaerah-daerah lain termasuk ibu kota provinsi itu, Raqa.

(Ant) –