hermawan aris andiHermawan Aries Andi, Pemimpin Wilayah PT. Pegadaian (Persero) Kanwil Denpasar.



Denpasar (Metrobali.com)-

Disamping memberikan jasa gadai, Pegadaian juga memberikan literasi dan edukasi bagi masyarakat, ataupun komunitas di berbagai kalangan, ini terlihat di lapangan Puputan Badung Denpasar, Minggu (13/12). Sejumlah pegawai Puskesmas yang ada di Denpasar berkumpul selain untuk silahturahmi juga mendapat literasi dan edukasi dari Pegadaian Cabang Denpasar. “Kegiatan ini awalnya dari Puskesmas di Monang Maning, kemudian berlanjut hingga seluruh Puskesmas yang ada wilayah Denpasar”, ujar Hermawan Aries Andi, Pemimpin Wilayah PT. Pegadaian (Persero) Kanwil Denpasar.

Kegiatan yang melibatkan seluruh pegawai Puskesmas ini katanya mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan. “Syukurlah kita dapat dukungan dari Kepala Dinas Kesehatan lalu jadilah seperti ini”, ucapnya. Bahkan melalui program CSR juga pihaknya berupaya berikan sumbangsih.

Disamping aspek ekonomi yang telah terbangun, pihaknya juga lebih mengenalkan pegadian dengan berbagai layanannya.”Kita juga punya program pembiayaan, baik itu pembiayaan kendaraan bermotor, tabungan emas, kemudian juga ad program dari OJK dimana beli emas dapat asuransi untuk kelompok kelompok mikro”, imbuhnya.

Selama proses peralihan dari Perum menjadi Persero, tentu harapannya produk layanan jasa pegadaian akan lebih bervariatif. “Intinya kita lebih intens lagi bahwa pegadaian itu bukan hanya gadai saja, namun lebih dari itu”, tukasnya.

Lantas ia menjelaskan, secara nasional jumlah nasabah yang ada hingga kini telah mencapai 6 juta nasabah yang tersebar dari sabang sampai merauke, dan di berbagai pelosok. “Kalau Bali saat ini nasabahnya paling banyak yaitu sekitar satu juta dua ratus nasabah”, ungkapnya. Pasalnya Kantor Cabang Pegadaian Denpasar mencakup wilayah Bali, dan Nusa Tenggara, karenanya tidak heran jika jumlah nasabah Kantor Cabang Denpasar paling banyak jumlahnya. Bahkan menurutnya tidak bisa dipungkiri jika kontribusi Bali Nusra itu skala nasional paling banyak dan ini terjadi untuk semua produk.

Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) ia menjabarkan ada peningkatan transaksi seiring dengan adanya kebutuhan nasabah. “Antara yang ngambil dan gadai sebenarnya jumlahnya hampir sama, namun jika lebih dicermati ada peningkatan transaksi sekitar 10 hingga 15 persen dibandingkan hari lain”, ucapnya.

Hingga Desember ini atau setiap bulannya rata rata nilai transaksi mencapai Rp 1 triliun lebih, mencakup Bali Nusra. “Kontribusi paling besar masih didominasi jasa gadai emas, baru diikuti jasa yang lain, jadi portofolio terbesar masih jasa gadai”, tandasnya.

Bahkan untuk merangsang orang lebih sering menggunakan jasa gadai ia menjelaskan pihaknya memberikan insentif berupa satu gram emas bagi siapa saja yang melakukan gadai dengan nominal seratus juta. Bahkan jika nasabah gadainya sampai 60 hari akan dapat diskon bunga hingga 50 persen.

Menurutnya perilaku nasabah di Bali tidak sama dengan yang di Jawa, kalau di Bali masyarakatnya lebih cenderung beli perhiasan dibandingkan dengan investasi logam mulia. “Biasanya masyarakat Bali lebih suka beli perhiasan untuk investasi dibanding dengan invest logam mulia, karenanya kerap kita adakan pameran untuk nasabah, karena harga emas perhiasan di pameran relatif lebih murah dibandingkan harga toko, alasannya karena kita ndak pake ongkos bikin”, tutupnya. AW-MB