Jpeg

Denpasar (Metrobali.com) –

Tim Inafis Polresta Denpasar untuk ke sekian kalinya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di tempat tewasnya Angeline (8) di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar Timur pada Kamis (18/6).

Sekira pukul 11.30 wita Tim Inafis yang datang ke rumah Margriet Ch Megawe (60) ibu angkat dari almarhumah (Almh) Angeline langsung melakukan penyisiran mulai dari luar rumah TKP hingga ke belakang rumah korban.

Selama satu jam, mereka melakukan penyisiran di rumah tersebut. Dan sekira pukul 12.30 Tim inafis keluar membawa sebuah kopor berwarna orange.

Ditanya apa isi kopor tersebut dan hasil penyisiran di rumah tersebut apa, Tim Inafis tidak mau memberikan komentar lebih banyak.

“Masih kita melakukan penyisiran, ini belum selesai,” kata salah satu petugas Tim Inafis, yang datang dengan menggunakan sepeda motor ini.

Sementara itu, sebuah sumber yang enggan namanya ditulis menyebut jika tim Inafis menyisir kembali TKP lantaran ditemukan bercak darah lagi.

“Olah TKP yang dilakukan Inafis Mabes ini terdapat bercak darah di pintu toilet dan di dapur Margriet,” tutur Sumber.

Dikonfirmasi kepada Kabid Humas Polda Bali Konbes Pol Hery Wiyanto mengatakan, belum menerima laporan dan akan mengecek terlebih dahulu.

“Maaf saya harus tanya terlebih dahulu karena ini saya baru selesai rapat,” kata Hery dihubungi via telpon, Kamis (18/6).

Seperti diketahui, Angeline, seorang bocah kelas 2 SD 12 Sanur, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di belakang kandang ayam di rumah ibu angkatnya Margriet Ch Megawe (60) di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar, pada Rabu (10/6) lalu.

Pihak kepolisian telah menetapkan satu orang tersangka tunggal Agus Tae Hamba May (25) pria asal Sumba Timur, yang telah melakukan pembunuhan keji tersebut. Hingga saat ini belum ada tersangka lainnya dalam kasus ini.

Keterangan tersangka yang sering berubah-ubah membuat kepolisan harus menggunakan alat lie detector dalam menguji kebenaran keterangan tersangka Agus.SIA-MB