Mangupura (Metrobali.com)

Strategi pendidikan untuk anak usia dini dalam menghadapi sebuah tatanan dunia baru (New Normal) sejatinya harus tetap mengedepankan pembentukan karakter bangsa (Character building) kepada anak-anak sejak usia dini serta menanamkan Budi pekerti yang luhur.

Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Yayasan Siswa Indah Prima (SIP Foundation), Drs I Nyoman Sarjana, M.Ikom., saat Inagurasi siswa TK B SIP School di Jalan Sri Rama, Legian, yang dilaksanakan dengan tetap mengedepankan prinsip ‘Social Distancing’ serta penggunaan masker dan sanitasi sesuai prosedur pencegahan covid-19, Rabu (3/6/2020).

Menurutnya, Pendidikan anak usia dini sangatlah strategis dalam dalam pengembangan sumber daya manusia suatu bangsa sebab mereka akan menjadi agen-agen perubahan untuk menentukan nasib bangsa dikemudian hari nanti.

“Penerapan visi dan misi SIP School yang mengutamakan kolaborasi antar berbagai kultur budaya bangsa, karena banyak terdapat siswa berkewarganegaraan asing,” tutur Sarjana yang juga Ketua HIMPAUDI Bali ini.

Usia dini menjadi masa ‘golden age’. Dalam perkembangan otak manusia, tahap perkembangan anak usia dini menempati posisi paling penting, yakni mencapai 80% dari keseluruhan tahapan perkembangan otak. Anak yang mendapatkan layanan pendidikan memadai semenjak usia 0-6 tahun memiliki peluang lebih besar untuk meraih keberhasilan di masa mendatang. (hd)