Jpeg

Nyepi Segara Di Kecamatan Nusa Penida

Klungkung ( Metrobali.com )-

Warga masyarakat Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, menggelar ritual “Nyepi Segara,” atau tidak boleh melaut sehari penuh, Minggu ( 16/10/2016).

Pelaksanaan tradisi yang diwarisi secara turun temurun itu biasanya dilakukan bertepatan hari Purnama Kapat atau bulan purnama yang datang untuk keempat kalinya. Namun kali ini Nyepi dilaksanakan keesokan harinya lantaran di hari purnama tersebut dilaksanakan upacara pekelem berupa Kambing hitam.

“Tradisi Nyepi Segara merupakan rangkaian dari Ngusaba Kapat yang hari ini dipusatkan di Pura Batu Medau,” kata Ketua Panitia kegiatan ritual tersebut, Made Wijaya, Minggu (16/10/2016).

Jpeg

Nyepi segara ini dilakukan setiap tahun sekali, sehari setelah puncak Karya Ngusaba Kapat di Pura Batu Medau, Nusa Penida.
“Semua aktivitas di laut berhanti selama sehari penuh dari pukul 06.00 Wita hingga keesokan harinya pukul 06.00 wita. Nelayan dan penyebrangan ditutup untuk ke Nusa Penida, sementara didarat aktifitas tetap berjalan seperti biasa,” jelasnya.

Dikatakan Wijaya bahwa jika ada nelayan ketahuan melaut diakui sangsi tertulis tidak ada akan tetapi pihak adat yang akan memanggil dan sangsi yang akan dikenakan itupun diputuskan dalam paruman. “Jika ada nelayan yang melaut meskipun tidak ada sangsi tertulis namun pihak adat yang akan memutuskan melalui paruman,” katanya. Selama ini tidak ditemukan nelayan yang melanggar karena semua adat sudah mengetahui pelaksanaan Nyepi Segare ( tidak boleh melaut ). SUS-MB