sapi bali

Nunukan (Metrobali.com)-

Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berminat mengembangkan sapi bali supaya mampu berswasembada daging hewan sehingga tidak lagi harus dipasok dari Malaysia, dan Sulawesi Selatan.

Drh Rendi dari Seksi Produksi Ternak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Nunukan, Jumat (5/12) menjelaskan, sapi bali sangat prospektif dan potensial dikembangkan karena faktor lingkungan setempat cocok untuk hewan potong tersebut.

Ia menilai sapi bali memiliki sejumlah keunggulan di antaranya mudah beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangbiakannya sangat produktif, dan dagingnya baik untuk dikonsumsi.

Selain itu, ketersediaan pakannya sangat mudah diperoleh karena seluruh jenis rumput dikonsumsi alias tidak memilih-milih makanan, tambah Rendi.

Menurut dia, Kabupaten Nunukan yang lebih banyak mendatangkan sapi potong dari Sulawesi Selatan selama ini dapat diminimalisir dengan pengembangan sapi bali tersebut sekaligus menjawab kelangkaan daging lokal yang sering terjadi di daerah itu.

“Sapi Bali ini proses pengembangbiakannya sangat mudah karena mampu kawin langsung setiap saat meskipun malam,” ujar Rendi lagi.

Alasannya, kata dia, sapi Bali memiliki pantat yang berwarna putih walaupun warna bulunya hitam sehingga pejantan dengan mudah menandai walaupun dalam keadaan gelap (malam).

“Sapi Bali warna pantatnya putih sehingga pejantan mudah melihatnya walaupun keadaan gelap (malam),” tutur dia.

Rendi mengatakan, Pemkab Nunukan berminat mengembangkan sapi bali di daerahnya karena lahan untuk peternakan masih cukup luas dengan jenis rumput yang bervariasi untuk dikonsumsi setiap saat. AN-MB