La Paz, (Metrobali.com) –

Presiden Evo Morales meraih masa jabatan ketiganya dengan memperoleh suara 61 persen, kata pejabat pemilihan Sabtu mengonfirmasikan hasil itu.

Pemugutan sauara 12 Oktober menghasilakn dukungan besar dan satu mandat kuat untuk memperpanjang reformasi kirinya.

Berkuasa sejak tahun 2006 dan warga pribumi pertama Bolivia menjadi presiden, Morales memperoleh 37 poin lebih banyak dari pada pesaing terdekatnya, konglomerat semen Samuel Doria Medina.

Morales memperpanjang masa jabatannya menjadi 14 tahun, sampai Januari 2020, setelah Mahkamah Agung Bolivia tahu lalu memutuskan bahwa masa jabatan pertamanya dikecualikan dari konstitusi baru yang diberlakukan tahun 2009 yang menetapkan batas waktu seorang dapat dipilih kembai untuk menduduki jabatan presiden.

Setelah tampil menjadi orang terkemuka sebagi pemimpin satu serikat buruh yang memperjuanghan hak-hak para petani koka, Morales melakukan perubahan-perubahan sejak berkuasa tahun 2006.

Pemerintahnya menasionalisasi sejumlah industri, termasuk minyak,gas, telekomunikasi dan air, memberikan natuan kesejahteran kepada orang-orang tua, anak-anak dan ibu-ibu hamil dan akan memberdayakan kelompok-kelompok yang dulu dipinggirkan, di antara mereka warga pribumi yang berjumlah 65 persen dari jumlah penduduk negara itu.

Menolak peringatan-peringatan keras akan bencana besar ekonomi, Bolivia, salah satu dari negara-negara termiskin di Amerika Latin mengalami kemajuan.

Pertumbuhan ekonimi 6,8 persen tahun lalu dan diramalkan akan meningkat leih dari lima persen tahun ini, salah satu dari tingkat paling cepat di kawasan itu.

(Ant) –