Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno

Denpasar, (Metrobali.com) –

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memaparkan prntinya holfing bagi BUMN. Sebab selama ini, masing-masing BUMN berjalan sendiri-sendiri tanpa berkoordinasi. Bahkan, tak sedikit beberapa BUMN menciptakan produk yang sama. Untuk itulah, holding BUMN diperlukan dalam rangka menjalin sinergi di antara mereka.
“Sebetulnya selama dua tahun ini sudah melakukan sinergi karena itu bisa saling mengisi. Selama ini (BUMN) satu sama lain tidak mau bicara dulunya. Sinergi ini sangat membantu,” kata Rini di sela acara Rapat Koordinasi enam BUMN bidang pertahanan strategis dan teknologi tinggi di Nusa Dua, Bali, Jumat 9 Februari 2018.
Sebelum dijalinnya sinergi, Rini menjelaskan jika masing-masing BUMN membuat produk dengan teknologi yang sama. “Dulu itu suka-suka, saling buat produk. Kalau dulu contohnya PT Len Industri dan PT Industri Telekomunikasi Indonesia masing-masing perusahaan membuat produk yang sama. “Padahal buat apa (membuat produk yang sama). Kalau teknologinya sudah dipegang oleh satu BUMN, semestinya saling share. Jadi mengembangkan teknologi yang lain. Kita bersinergi,” jelas dia.
“Kita sudah virtual. Kalau semua sudah lancar semoga secepatnya kita bentuk holding,”  tambah Rini. Ia berharap drgan sinergi dan holding compagny itu nantinya masing-masing BUMN dapat mengembangkan teknologi baru yang belum dimiliki oleh Indonesia.
“Karena kalau industri pertahanan seperti ini kemampuan kita mengejar teknologi mutakhir itu sangat pening. Jadi, antar-BUMN ini membagi tugas masing-masing. Misalnya PT DAHANA mencari teknologi untuk peledak dan roket. Lalu PT Dirgantara Indonesia mengejar teknologi apa lagi yang lainnya,” ujarnya. (Laporan Bobby Andalan)