Jpeg

Denpasar, (Metrobali.com) –

Industri pariwisata Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat menjadi pilar pertumbuhan ekonomi, termasuk kawasan Sanur yang merupakan salah satu pusat pertumbuhan industri pariwisata di Bali yang berwawasan budaya, aman dan menyatu dengan masyarakat.

Karena itu, Sanur sebagai kawasan pariwisata yang dipandang mampu meningkatkan ekonomi di Bali kini menjadi sebuah desa yang menjadi contoh pilot project ICT the best pariwisata with the ICT (I.nformation Communication Technologies) dimana pada tahun 2015 Indonesia menduduki peringkat ke 50 dari 141 negara anggotanya yang tergabung di ICT.

Untuk pertama kalinya Indonesia khususnya Pulau Bali yang menjadi destinasi pariwisata internasional dipandang mampu membawa Indonesia lebih maju lagi di kancah internasional sebagai negara Tetangga seperti Singapura adalah merupakan negara kepulauan yang kecil jika dibandingkan dengan Bali maka Singapura merupakan best destinasi terbaik pariwisata dunia. Yang pertama.

Karena itu dengan ICT yang dimiliki desa Sanur maka desa Sanur sebagai desa tempat penyelenggaranya event internasional Sanur Village Festival mampu membawa Indonesia lebih naik lagi ke level rangking 20 kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menghadiri diskusi dalam rangkaian event SVF di Sanur, Rabu (26 Agustus 3015).

“Kusus ICT kita minta 20 top twenty, pada tahun 2015 masih berada pada peringkat 50 dunia dimana banyak yang harus ditingkatkan salah satunya ICT infrastucture.,” kata Arif Yahya.

Mantan Dirut PT Telkom ini mengungkapkan, di Indonesia kelemahan dalam meningkatkan ICT dalah satunya adalah ICT Infrastruktur.

“ICT infrastructure salah satu penting pengungkit daya saing pariwisata dan faktor penting dalam era hyperconnected society (ketergantungan pada media teknologi seperTi internet). Dimana saat ini wisatawan menuntut selalu terhubung dengan dunia maya, sekalipun berada di area perintis,” katanya di acara Talkshow pengembangan platform digital pariwisata berbasis ICT di Kawasan Sanur, Rabu (26/8).

Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin menambahkan, pada tahun 2015 sektor pariwisata menjadi sektor penting yang dilirik dan PT Telkom, menjadi satu perusahaan di bidang komunikasi merasa beruntung bisa bersama.-sama pemerintah melakukan pariwisata yang berbasis teknologi layaknya internet.

Menteri Arif Yahya juga mengakui pertumbuhan ekonomi khususnya di Bali meski saat ini Indonesia terpuruk ekonominya namun Bali masih eksis dan tidak terpengaruh terhadap gejolak itu. Ekonomi Bali masih baik sehingga pada tahun 2019 dimana ada sekitar 0 juta wisatawan kami targetkan, pertumbuhannya Bali harus bagus.

“10 miliar itu kita targetkan jadi di kali 10 ada devisa 10 triliun, yang nanti PDBnya 8 kali lipat,” kata Menteri Yahya.

Sambungnya., Bali menyumbang 40 persen, devisa Indonesia khususnya dari bidang pariwisata.

Di awal project pihaknya mengakui, .untuk digital awal ternyata Indonesia menduduki peringkat buruk berdasarkan Travel Tourism Competitiveness Index (TTCI).

“TTCI kita terburuk terutama.d di ICT infrastruktur tourism, kedua ICT kebersihan dan ketiga healthy wellness nya, di 2013 rangking 87 dari 141an negara 2014 rangKing 85, overall kita bagus 2015 rangking 50, 2016 kita harapkan rangKing 30,” tegasnya.

Dijelaskan Menteri Yahya, kini dunia sudah berubah 70 persen customer kita pakai digital. 2/3nya itu pakai digital selain itu, menurutnya ITC itu penting, dimana terdiri dari  3 c (connecticity. Comunity, e-comerce).

“Sanur kita jadikan model yang ICT nya top 20, contoh kita rangking 85 Bali lawannya singapura dan Sanur kita tetapkan sebagai pilot project ICT,” tutup Yahya. SIA-MB