Foto: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri penyerahan bantuan TJSL Pertamina dan peluncuran program Banjar Creative Space (BCS) di Banjar Geriana Kauh, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Sabtu (1/1/2022).

Karangasem (Metrobali.com)-

Dukungan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk mendorong dan menghidupkan ekosistem ekonomi kreatif Bali tidak perlu diragukan lagi. Buktinya Erick Thohir terus bergerak memberikan dukungan penuh atas kehadiran Banjar Creative Space (BCS) di Pulau Dewata yang diharapkan dapat terus merangsang munculnya insan kreatif dan menjadi embrio lahirnya ekonomi kreatif dimulai dari banjar.

Banjar Creative Space (BCS) merupakan inisiasi bersama BITHUB (Bali Initiative Hub), Indonesia Creative Cities Network (ICCN), STMIK Primakara, serta stakeholder lainnya. BCS dirancang menjadi strategi pengembangan potensi berbasis masyarakat Bali yang simpul utamanya berada di banjar-banjar.

Setelah mendukung dan menghadiri peluncuran program Banjar Creative Space (BCS) di Banjar Taman Kelod, Desa Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, kali ini mengawali tahun baru 2022 menteri yang akrab disapa Kak ET di kalangan komunitas kreatif ini hadir di Banjar Geriana Kauh, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Sabtu (1/1/2022) untuk memberikan dukungan atas program yang sama.

Banjar Geriana Kauh bersama empat banjar lainnnya di Bali yakni Banjar Tengah Desa Renon (Denpasar), Banjar Kelod Kauh Desa Panji (Buleleng), Banjar Pekandelan Desa Akah (Klungkung) dan Banjar Pule Desa Kawan (Bangli) menjadi sasaran program Banjar Creative Space (BCS) melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina.

TJSL Pertamina menyediakan bantuan khususnya untuk optimalisasi fungsi Balai Banjar untuk kegiatan produktif untuk Pemberdayaan Masyarakat terkait empat isu utama yakni Ekonomi, Lingkungan, Pendidikan, Kesehatan.

Untuk di Banjar Geriana Kauh program Banjar Creative Space (BCS) dipusatkan di Museum Tari Sang Hyang Dedari. Kehadiran Menteri BUMN Erick Thohir meninjau program ini disambut dengan tari kolosal Widyadari Amerthaning yang bermakna para Bidadari turun ke Bumi untuk menghantarkan kesejahteraan umat manusia dan seluruh mahluk lainnya.

Acara dilanjutkan dengan ritual Pratithi Samutpada yaitu penulisan dan pembacaan makna serta perjalanan kehidupan Erick Thohir beserta Ibu oleh Ida Pedanda Gede Oka Pinatih (Generasi ke 16 dari Mpu Tantular).

Selanjutnya Erick Thohir meninjau Booth Banjar Creative Space dan Produk Kreatif Banjar yang menampilkan pameran produk UMKM dan produk ekonomi kreatif khas daerah setempat mulai dari kuliner hingga berbagai jenis kerajinan seperti Booth Ukiran Batu, Booth Ukiran Kayu, Booth Tenun & Songket, Booth Atte, Booth Nulis Lontar, Booth Jajan Bendu, Booth Dodol, dan  Booth Salad.

Seluruh rangkaian kegiatan kemudian ditutup dengan penyerahan bantuan TJSL dari PT. Pertamina kepada ICCN disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur  SDM Pertamina Erry Sugiharto, Deputi  SDM & IT Kementerian BUMN Tedi Bharata, Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa, CEO Bali Initiative Hub (BITHUB) Ida Bagus Agung Gunarthawa, Founder & Ketua STMIK Primakara Made Artana, yang di ikuti pula secara daring tidak kurang 250 peserta komunitas kreatif banjar dari 9 banjar di seluruh kabupaten/kota se-Bali.

Kehadiran program Banjar Creative Space diharapkan untuk membantu memperbaiki pola pemikiran masyarakat UMKM melalui berbagai pelatihan sehingga masyarakat para pelaku UMKM bisa memahami produk-produk yang sesuai dengan keinginan pasar, mengerti melakukan packaging (pengemasan produk) yang menarik dan mendorong pemasaran online untuk UMKM go digital.

Yang penting pula program Banjar Creative Space ini untuk menyiapkan generasi muda sebagai insan kreatif yang menguasai teknologi, sebagai agen perubahan yang mampu menghadirkan dampak positif di daerahnya dan menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama menggerakkan potensi ekonomi kreatif di daerahnya.

“BUMN membina banjar-banjar di Bali mendukung program Banjar Creative Space dengan harapannya kita buat api-api kecil untuk membantu mengubah mindset masyarakat agar bisa adaptasi dengan pasar, siap adaptasi dengan perubahan zaman. Lima Banjar ini kita harapkan jadi api-api kecil dan spiritnya bisa menular ke banjar yang lain,” kata Erick Thohir.

Tidak hanya mendukung Banjar Creative Space, Menteri BUMN Erick Thohir juga siap mendukung pengembangan destinasi wisata Taman Ujung. Kementerian BUMN akan membangun Visitor Center, Taman Ujung Experience di kawasan ini sebagai upaya menguatkan wisata lokal dan juga memberikan ruang pengembangan ekonomi kreatif serta mengangkat produk-produk UMKM lokal.

“Kota ingin menghadirkan lokomotif baru untuk menggerakkan dan membangkitkan perekonomian Karangasem,” pungkas Erick Thohir.

Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas dukungan Menteri BUMN dan Pertamina terhadap program Banjar Creative Space (BCS) di Karangasem dimana tentunya program ini bagian dari upaya mensejahterakan masyarakat melalui ekonomi kreatif dan tidak lepas dari dukungan seluruh elemen masyarakat.

“Karangasem kota lahar, mesti bangkit melalui ekonomi kreatif dan saat ini ekonomi kreatif di Karangasem masih eksis menopang pariwisata dan pertanian. Kami perlu dukungan teknis dan permodalan agar ekonomi kreatif berkembang dan yang penting pemasarannya,” kata Artha Dipa lantas berharap semakin banyak program dari Kementerian BUMN untuk membantu pengembangan ekonomi kreatif Karangasem.

Untuk diketahui Banjar Creative Space (BCS) dirancang menjadi strategi pengembangan potensi berbasis masyarakat Bali yang simpul utamanya berada di banjar-banjar. Pada isu lingkungan berfokus sebagai solusi pusat pengelolaan limbah dan sampah dari masyarakat, pada isu pendidikan berfokus sebagai solusi pusat pengembangan talenta (SDM) kreatif, dan pada isu UKM berpusat sebagai solusi pusat pengembangan dan pemasaran produk kreatif.

CEO Bali Initiative Hub (BITHUB) Ida Bagus Agung Gunarthawa mengungkapkan banjar memiliki nilai yang sangat strategis. Ada sekitar 4.600 titik banjar di seluruh Bali, yang tidak sedikit di antaranya sangat mewah, bahkan dilengkapi oleh akses WiFi. Kemudian banjar ini secara alami memang sudah menjadi pusat kegiatan masyarakat, baik untuk kegiatan agama, sosial, budaya, adat, dan juga bahkan ekonomi.

“Namun, dalam konteks ekonomi, tidak semua banjar kemudian punya kemampuan untuk merelevansi diri. Oleh karenanya, Banjar Creative Space ini akan hadir sebagai tools, infrastruktur, dan lain sebagainya, dalam konteks relevansi ini,” ungkap Agung Gunarthawa.

Fiki Satari Ketua Umum ICCN menambahkan Banjar Creative Space ini sangat sejalan dengan cita-cita ICCN menjadikan seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia menjadi kreatif dengan identitasnya, karakteristiknya, potensi bahkan tantangannya. Ruang sosial yang kokoh menjadi kunci terkait dengan optimisme membangun, mengakselerasi pemulihan ekonomi Bali sampai di Indonesia. (wid)