HARI Senin Umanis Medangkungan yang jatuh pada tanggal 18 Mei 2009 merupakan hari bersejarah bagi umat Hindu Dharma yang berdomisili di Belgia pada khususnya dan umat Hindu yang berdomisili di Eropa pada umumnya, karena pada hari tersebut berlangsung upacara suci pemlaspasan Pura Agung Santi Bhuwana yang berlokasi Taman Wisata Burung Parc Paradisio di Brugelette Belgia.

Adapun makna dari nama Pura Agung Santi Bhuwana adalah sebuah tempat yang Agung dan mulia untuk memuja Tuhan (Ida Sang Hyang Widi Wasa) yang menyebabkan alam semesta ini harmonis, damai dan sejahtera.

Pemlaspasan Pura ini merupakan bagian dari satu rangkaian acara Peresmian Taman  Indonesia (The Kingdom of Ganesha ), yaitu sebuah Kompleks Taman Indonesia seluas 5 hektar di dalam area Taman Wisata Parc Paradisio yang berukuran 55 hektar. Peresmian acara itu di hadiri oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI saat itu, Jero Wacik yang didampingi oleh Duta Besar RI untuk Belgia, Luxemburg dan Uni Eropa, Nadjib Riphat Kesoema, Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata, Dr Sapta Nirwandar, Staf Ahli Khusus Menbudpar Harbunangin, Menteri Urusan Ekonomi, Tenaga Kerja dan Warisan Budaya Wilayah Negara bagian Walonia-Begia, Jean Claude Marcourt, serta CEO Parc Paradisio yang juga merupakan pemilik dari Taman Wisata Parc Paradisio Mr. Eric Domb.

Peresmian acara itu di hadiri lebih dari 800 undangan, serta lebih dari 200 umat Hindu yang datang tidak hanya dari Belgia melainkan juga dari negara tetangga juga seperti Belanda, Jerman, dan Perancis. Acara peresmian selain di isi oleh sambutan dari para undangan juga digelar Tari-Tarian dari sanggar Tari dan Gamelan Saling Asah pimpinan Made Agus Wardana. Di salah satu persembahan tarian yang di peragakan oleh istri dari Made Agus Wardana, Mentri Jero Wacik turut berpartisipasi menyumbangkan keahlian / hobby beliau megambel bersama anggota sekehe gong Saling Asah yang membuat decak kagum para pengunjung.

Selain berpartisipasi megambel pada saat acara hiburan, sebelumnya pada saat acara pembukaan Pak Jero Wacik selaku menteri Pariwisata juga memberikan sambutan yang intinya beliau mengatakan: “Taman Indonesia di Belgia ini, tidak hanya pintu dan jendela untuk mengenal Indonesia tapi juga sebuah penghargaan dan kehormatan bagi bangsa Indonesia di Eropa ini”. Demikian juga dengan Dubes RI Brussels, Nadjib Riphat Kesoema dalam sambutannya mengatakan proyek Taman Indonesia yang digagas Mr. Eric Domb di Belgia tidak hanya mendekatkan masyarakat Eropa pada Indonesia, tapi juga merupakan pengakuan bahwa Indonesia memiliki keunikan yang menarik bagi dunia dan menjadi perhatian bangsa lain.

Lebih lanjut dikatakan,  memasuki peringatan 60 tahun dibukanya hubungan diplomatik Indonesia-Belgia di tahun 2009, kerja sama KBRI Brussels dengan Eric Domb (Parc Paradisio) selama ini membuahkan hasil yang istimewa. Taman Indonesia benar-benar terwujud berkat kecintaan seorang Eric Domb terhadap Indonesia, ujar Dubes.

Ketut Adnyana dari Belgia