Dokter I Gede Pande Sastrawan Sp.PD

Jakarta (Metrobali.com) –

Pentingnya perawatan dan pemahaman terhadap masalah pencernaan tidak dapat diabaikan, karena dapat berdampak serius pada kesehatan tubuh. Dalam upaya memberikan edukasi seputar kesehatan pencernaan, Siloam Hospitals Bali mengadakan acara “Bincang Sehat” pada Selasa, 29 November yang bertajuk: ‘Mengenal Endoskopi Saluran Cerna’.

Dokter I Gede Pande Sastrawan Sp.PD, sebagai pembicara, menjelaskan bahwa endoskopi adalah metode pemeriksaan yang sangat efektif yang direkomendasikan oleh para dokter. “Endoskopi merupakan prosedur medis untuk memeriksa organ dalam tubuh tanpa harus melakukan pembedahan besar. Alat khusus yang digunakan disebut endoskop, yakni suatu selang dilengkapi dengan senter dan kamera,” ungkapnya melalui kanal Instagram Siloam Hospitals Bali.

Menurut I Gede Pande, endoskopi melibatkan penyisipan endoskop atau selang tipis dan panjang langsung ke dalam tubuh melalui mulut atau dubur untuk mengamati organ atau jaringan secara menyeluruh.

Apa Itu Endoskopi Saluran Cerna Atas?

Endoskopi saluran cerna atas adalah prosedur yang fokus pada visualisasi saluran pencernaan bagian atas, melibatkan kerongkongan, perut (lambung), hingga usus kecil atau duodenum. Proses ini dikenal sebagai esophagogastroduodenoscopy (EGD). Sebaliknya, endoskopi saluran cerna bawah mencakup pemeriksaan anus, ujung usus besar (rektum), dan ujung bawah usus kecil (ileum terminal).

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, I Gede Pande, menjelaskan bahwa endoskopi saluran cerna atas dapat membantu mengidentifikasi penyebab beberapa gejala, seperti sensasi nyeri ulu hati, mual, muntah, kembung, bersendawa, pendarahan, kesulitan menelan, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Penyakit yang Dapat Dideteksi Melalui Endoskopi:

Prosedur endoskopi dapat mendeteksi sejumlah penyakit, termasuk Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), kanker, luka, peradangan, kelainan pra-kanker seperti Barrett’s esophagus, penyakit celiac, penyempitan kerongkongan, penyumbatan, dan masalah lainnya.

“Sebelum menjalani prosedur endoskopi saluran cerna atas, pasien perlu menyampaikan riwayat kesehatan, gejala yang dirasakan, alergi, serta semua obat dan vitamin yang dikonsumsi kepada dokter,” tambah dokter I Gede Pande.

Proses dan Penanganan:

Untuk hasil optimal, dokter biasanya meminta pasien berpuasa selama 6-8 jam agar lambung kosong dan bersih. Pasien mungkin akan diberikan obat penenang untuk kenyamanan selama tindakan. Bius cair dalam bentuk obat kumur atau semprotan juga mungkin diberikan untuk mencegah tersedak.

Selama endoskopi, dokter dapat melakukan berbagai tindakan, termasuk biopsi, menghentikan pendarahan pada saluran pencernaan, atau melakukan prosedur lain untuk mengatasi masalah yang terdeteksi. Proses ini berlangsung sekitar 15-30 menit, dan pasien tidak akan merasakan apa pun berkat obat bius.

Meskipun endoskopi dianggap aman, seperti prosedur medis lainnya, ada kemungkinan efek samping atau komplikasi. Dokter akan memberikan panduan perawatan pasca-endoskopi untuk memastikan pemulihan yang optimal.(Rls)