Anies Baswedan

Bandung (Metrobali.com)-

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh negara Asia Afrika saat ini adalah membereskan ketimpangan di dalam bangsa atau negaranya itu sendiri.

“Kalau dulu ketimbangan antara negara Barat dan Asia Afrika tinggi, dulu ketimbangannya antara negara. kalau sekarang, ketimbangan antara negara sudah menyempit, tapi ketimpangan di dalam negara melebar,” kata Anies Baswedan usai menyampaikan Orasi Kebudayaan KAA, di Gedung Indonesia Menggugat Bandung, Sabtu (18/4).

Ia menuturkan, jika dahulu ketimbangan antara Jakarta dengan kota besar lainnya di dunia ini seperti Singapura, New York, London sangat terlihat, namun sekarang Jakarta sudah bisa sejajar dengan kota-kota besar tersebut.

“Mungkin sekarang ketimpangannya sudah tidak terlalu luar biasa jauh, tapi antara Jakarta dengan Ciamis, Tasikmalaya itu ketimbangannya terasa dan besar,” kata dia.

Menurut dia, untuk membereskan ketimbangan di dalam negera tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan akses kesehatan dan pendidikan yang baik kepada masyarakatnya.

“Dua ini (kesehatan dan pendidikan) yang jadi kunci. Dan pemerintah mulai dengan program Indonesia Sehat, Indonesia Pintar, karena itu dasar yg harus dibereskan, kemudian infrastruktur, energi, telekomunikasi dan transportasi. Kalau semua ada maka orang bisa memperoleh kesejahteraan di mana saja,” kata dia.

Memonetum Peringatan Ke-60 Tahun Konferensi Asia Afrika ini, kata dia, harus jadi kesempatan bagi Indonesia untuk bangkit kembali menjadi negara rujukan di Asia Afrika dalam menghadapi tantangan zaman.

“Jadi bangsa-bangsa dunia memilih datang ke Bandung, ke Indonesia pada KAA 1955 bukan semata-mata karena diundang saja, tapi mereka melihat bahwa Indonesia jadi contoh bangsa yang bisa membebaskan kolonialisme lewat pemimpin yang maju karena pendidikan,” kata dia. AN-MB